Abstract

Nowadays, Ethno pedagogy has a vital urgency in influencing the choices such as forms, ways and goals of an ongoing action. Ethno pedagogy can contribute in education based on cultural values for learning in the context of teaching as a cultural activity and culture of teaching. This study is aimed at describing the practice of Saman Zikr and share information about the role of Saman Zikr in implementing the values of cultural local wisdom in East Lombok. By using the method of synthesis analysis through structured and unstructured interviews, observation and documentation, this study reveals that Samman Zikr contains values, concepts and education contents based on ethno pedagogy deserving to be explored, interpreted, revitalized and developed as concepts and models of ethno pedagogic model in education and learning. The values of local wisdom as a source of innovation in the field of education on the basis of local community education are needed to empower through adaptation of local knowledge, reinterpretation of local wisdom values, revitalization in accordance with contemporary conditions, developing academic concepts and experimenting models in learning with ethno pedagogy.

Highlights

  • Nowadays, Ethno pedagogy has a vital urgency in influencing the choices such as forms, ways and goals of an ongoing action

  • Etnopedagogi dapat berperan dalam pendidikan berbasis nilai budaya bagi pengajaran dan pembelajaran dalam konteks teaching as cultural activity dan the culture of teaching

  • Desain Etnik Yacht sebagai Sarana Wisata di Pulau Lombok

Read more

Summary

Pendahuluan

Pulau Lombok termasuk kedalam rangkaian kepulauan Sunda Kecil yang terpecah setelah kemerdekaan Republik Indonesia. 112-118 manusia, bahkan lebih lanjut Allah swt menyeru kepada manusia untuk berzikir karena seseorang yang lisannya senantiasa selalu menyebut nama Allah swt serta hatinya selalu ingat kepada Allah swt, maka dirinya selalu berada dalam bimbingan dan lindungan Allah swt (5). Zikir Saman yang dilakukan oleh masyarakat Lombok hanya dilandasi oleh pengetahuan tentang zikir dan beberapa ajaran-ajarannya, namun mereka tidak sepenuhnya mengenal Tarekat Samaniyah. Beberapa predikat tentang masyarakat pedalaman yaitu daerah kumuh, primitif, tidak berbudaya, serta kekurangan Transportasi, komunikasi, jarak dan lain-lain, merupakan sebagian faktor dari keengganan untuk melakukan penelitian. Tulisan-tulisan yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini adalah beberapa tulisaan yang menggambarkan masyarakat Sasak pada umumnya. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk zikir Saman di Lombok Timur.

Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Departemen
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call