Abstract

Walisongo believed to be laying the first stone of Islam in Java. Gait Walisongo the map Da’wah of Islam in Indonesia in general and on the island of Java in particular is indeed an indisputable historical fact. The success da'wah Walisongo is inseparable from the role srtategi and the methods they employ. The strategy that is First Division Da’wah Region. The Walisongo in preaching activities, among others, is taking into account the strategic region. Second, the system of Da’wah carried out with the introduction of Islam through persuasion oriented penaman Islamic faith yan adapted to the situation and conditions. Third, is to conduct an ideological war to eradicate the ethos and values of dogmatic ang contrary to the Islamic faith, in which the scholars have to create myths and new counter values are incompatible with Islam. Fourth, is to approach the figures that are deemed to have influence somewhere and trying to avoid conflict. Fifth, trying mengguasai basic needs that are needed by the community, both the needs that are materially and spiritually.

Highlights

  • Walisongo believed to be laying the first stone of Islam in Java

  • The success da'wah Walisongo is inseparable from the role srtategi

  • with the introduction of Islam through persuasion oriented penaman Islamic faith yan adapted to the situation and conditions

Read more

Summary

Kata wali itu sendiri berasal dari bahasa

Arab yang artinya “dekat” atau “kerabat” , atau “teman” (Luis Ma’luf, 1061). Kata “wali” menurut istilah, ialah sebutan bagi orang-orang Islam yang dianggap keramat, penyebar agama Islam, mereka dianggap “kekasih Allah”, orangorang yang dekat dengan Allah, dikaruniai tenaga gaib, mempunyai kekuatan-kekuatan batin yang sangat berlebih, mempunyai ilmu yang sangat tinggi, dan sakti berjayakewijayaan (Effendy Zarkasi, 1977: 52). “songo” berasal dari bahasa Jawa yang artinya menunjuk pada bilangan sembilan, yakni beberapa wali yang terkenal itu dengan jumlah sembilan orang. Dr Tjan Tjoe Siem, bahwa bilangan sembilan itu memang merupakan simbol bagi orang Jawa yang berasal dari pengertian 8 (delapan) penjuru angin ditambah dengan pusat (tengah) (Effendy Zarkasi, 1977: 53). Para Walisongo yang dikenal jumlahnya ada sembilan orang tersebut melakukan pemilihan wilayah dakwahnya tidak sembarangan. Salah satu azas dakwah yang dicanangkan oleh Walisongo adalah menghindari konflik-konflik dengan cara melakukan pendekatan kepada para tokoh setempat, diilhami oleh cara dakwah yang dilakukan oleh para Nabi Muhammad saw, apa yang pernah dirintis oleh para Rasulullah untuk memperkuat kedudukan Islam di tengah peradaban Jahiliyah dewasa itu, yang kenyataannya relevan juga untuk diterapkan di Jawa oleh para Wali, meski dengan taktik yang disesuaikan.

Keberhasilan dakwah para Walisongo tentu juga tidak terlepas dari
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call