Abstract
There are at least two approaches taken by the government to deal with the problem of poverty or create prosperity, namely through fiscal policy and monetary policy. In this article, the author will examine the fiscal policies that should be carried out by the government using the reallocation method of state revenue and expenditure funds or the so-called APBN. Several Muslim figures have studied the problem solving, such as, As-Syaibani and Umar bin Abdul Aziz. However, the author focuses on the contribution of Muslim scholar who was born from Byzantine descent in 154/1858, namely Abu Ubaid, his brilliant idea as outlined in the book Al-Amwal in order to create the mashlahat of society in a country. By using a qualitative method with the library research approach and assisted by the final character study approach, it can be concluded that some strategies according to Abu Ubaid are a solution in creating social welfare, namely Zakat, fa'I, khumus, kharja, and jizyah. As well as regarding the import and export of goods, Abu Ubaid uses a strategy of not having zero tariffs in international trade, excise on staples is cheaper, and there are certain limitations to be subject to excise. This means that when goods enter into a country, there is a cut or excise that enters zakat.
Highlights
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu daerah dengan tujuan kondisi perekonomian yang lebih baik
2018) Setidaknya untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi tersebut, pemerintah mempunyai dua pendekatan, yakni melalui kebijakan moneter dan kebijakan fiskal
Ni Nyoman Sri Ayu Lestari, I Wayan Bagia, G
Summary
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu daerah dengan tujuan kondisi perekonomian yang lebih baik. P. Syamsuri, 2018) Setidaknya untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi tersebut, pemerintah mempunyai dua pendekatan, yakni melalui kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang digunakan pemerintah untuk mengontrol uang yang beredar dalam masyarakat melalui bank sentral guna mengendalikan kondisi perekonomian negara. Salah satunya adalah Dana Alokasi Umum yang berasal dari APBN guna pemerataan keuangan antar daerah dengan nilai minimum yakni 25% dari anggaran rutin. Tujuan dari Dana Alokasi Umum tersebut adalah pemerataan dengan memperhatikan potensi-potensi daerah, keadaan geografis dan jumlah penduduk serta tingkat pendapatan masyarakat pada suatu daerah.(Ni Nyoman Sri Ayu Lestari, I Wayan Bagia, 2015). (Febriani, 2017) Berdasarkan latar belakang di atas dan kompleksitas permasalahan ekonomi di Indonesia, maka penulis tertarik untuk menganalisa pemikiran ekonomi Abu Ubaid melalui kajian kitab fenomenalnya yaitu alAmwal dalam merealisasikan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) guna menciptakan kemaslahatan ekonomi masyarakat Abu Ubaid juga mewajibkan pemerintah untuk memberikan jaminan standart hidup yang layak kepada masyarakat-masyarakat muslim. (Febriani, 2017) Berdasarkan latar belakang di atas dan kompleksitas permasalahan ekonomi di Indonesia, maka penulis tertarik untuk menganalisa pemikiran ekonomi Abu Ubaid melalui kajian kitab fenomenalnya yaitu alAmwal dalam merealisasikan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) guna menciptakan kemaslahatan ekonomi masyarakat
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.