Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aksesibilitas masyarakat di kawasan Konservasi Taman Nasional Lore Lindu dan mengetahui tingkat aksesibilitas masyarakat dalam menjangkau kawasan yang telah dipilih berdasarkan ketentuan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Taman Nasional Lore Lindu dengan pihak Taman Nasional Lore Lindu. Pemerintahan Desa Bobo Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan analisis spasial dengan lima variabel yaitu penggunaan lahan, kemiringan lereng, dan jarak dari jalan, sungai, dan pemukiman. Penentuan bobot masing-masing variabel menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan sumber dari masyarakat Desa Bobo dan Lembaga Pengelola Konservasi Desa Bobo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode AHP penggunaan lahan berpengaruh signifikan terhadap tingkat aksesibilitas masyarakat dengan bobot sebesar 52,3%, diikuti parameter lain yaitu kemiringan lereng sebesar 26,8%, jarak dari jalan utama sebesar 11,3%, jarak dari sungai sebesar 3 ,4%, dan jarak dari pemukiman sebesar 6,2%. Selanjutnya diperoleh tiga kelas tingkat aksesibilitas masyarakat Desa Bobo: rendah seluas 390,94 ha (96%), sedang seluas 17,76 ha (4%) dan tinggi sekitar 0,11 ha. (0%).

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call