Abstract

Kebakaran hutan merupakan masalah yang krusial dan perlu penanganan yang sungguh-sungguh, karena kebakaran ini disamping menyebabkan terjadinya gangguan lingkungan hidup dari asap yang timbul juga berakibat hilangnya potensi hutan dan penuruanan keanekaragaman hayati. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu upaya pengendalian kebakaran hutan yang efektif dan efesien. Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Riau. Pada kegiatan Desa Binaan yang akan dilakukan adalah pada Kecamatan Bukit Batu, hal ini dilakukan mengingat bahwa Kecamatan Bukit Batu memiliki potensi pengembangan berbagai aspek ekonomi dan sosial dan dengan kondisi gambut yang luas, hal inilah yang menarik tim pengabdian masyarakat Universitas Riau untuk melakukan Desa Binaan dikawasan tersebut. Identifikasi masalah antara lain: kelembagaan yang belum optimal dan kurang seriusnya pemerintah dan kelompok tani untuk melakukan sistem pengolahan lahan tanpa bakar dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan pada kawasan gambut yang disebabkan oleh kurangnya informasi dan teknologi dan kelembagaan dalam pengolahan lahan tanpa bakar. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah: Meningkatkan keterampilan masyarakat di Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis sehingga mampu menerapkan teknik membuka lahan pertanian tanpa bakar, pengelolaan air, dan budidaya pertanian di lahan gambut, serta panen dan pasca panen. Meningkatkan keterampilan masyarakat sehingga mampu memperkuat kelembagaan, analisis usaha dan pasar, serta penumbuhan jiwa kewirausahaan. Metode pengabdian dilakukan beberapa tahap yaitu: (1) Tahap Persiapan, (2) Tahap Penyusunan Program Kerja, (3) Tahap Pelaksanaan Workshop, (4) Tahap Pelaksanaan Pendampingan, (5) Tahap Monitoring dan Evaluasi program, dan (6) Tahap Pelaporan. Dari pengabdian Desa Binaan ini diketahui bahwa: kebakaran hutan dan lahan bukan semata-mata karena faktor alam berupa kekeringan. Faktor alam menyediakan kondisi untuk terjadinya kebakaran, tetapi manusia juga memegang peranan penting. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia terjadi karena adanya aktifitas Masyarakat lokal memiliki peran kontrol yang sangat substansial dalam pengembangan desa karena kontrol terhadap proses pengambilan keputusan harus diberikan kepada mereka yang nantinya menanggung akibat pengembangan termasuk kegagalan atau dampak negatif yang terjadi akibat pengembangan Desa. Oleh karena itu, kewenangan pengambilan keputusan harus diberikan kepada masyarakat lokal. Parameter partisipasi masyarakat dalam pengawasan adalah keterlibatan dalam tim pengawasan berikut kewenangan yang dimiliki.

Highlights

  • Assistance Implementation Stage, (5) Program Monitoring and Evaluation Stage, and (6) Reporting Phase

  • Human-caused forest fires occur due to activities Local communities have a very substantial control role in village development because control of the decision-making process must be given to those who later bear the consequences of development including failure or negative impacts that occur due to village development

  • Decision making authority must be given to local communities

Read more

Summary

Introduction

Assistance Implementation Stage, (5) Program Monitoring and Evaluation Stage, and (6) Reporting Phase. Sistem pengolahan lahan tanpa bakar dalam kebakaran hutan dan lahan pada kawasan gambut Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.

Results
Conclusion
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call