Abstract

Subak Babakan Bayu is a social institution that is in the midst of growth in Bali’s tourism industry, but Subak Babakan Bayu is able to maintain its existence as an executor of ritual activities, irrigation water management, buffering food security, environmental preservation and culture in a sustainable manner. The purpose of this research is to understand the organizational system of Subak Babakan Bayu. This research is a qualitative study using an ethnographic approach. The research location was in Sangkaragung Village, Jembrana District, Jembrana Regency, Bali. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The technique of determining the subject of research using purposive sampling and using data analysis techniques include domain analysis, taxonomic analysis, compound analysis, and cultural theme analysis. The theory used is the social system theory from Niklass Luhmann and the new institutional theory (new institutional theory) from William Richard Scott. The results of this study indicate that the organizational system of the Subak Babakan Bayu organization has three basic elements that make the subak institution strong, namely the regulatory system including awig-awig, and perarem. The normative system is the norm of responsibility and justice, and the cognitive cultural system that includes beliefs, traditions and rituals. In its implementation, there are some obstacles but the social system is able to heal itself so that Subak Babakan Bayu still exists.

Highlights

  • Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan budaya

  • Subak Babakan Bayu is a social institution that is in the midst of growth in Bali’s tourism industry, but Subak Babakan Bayu is able to maintain its existence as an executor of ritual activities, irrigation water management, buffering food security, environmental preservation and culture in a sustainable manner

  • The purpose of this research is to understand the organizational system of Subak Babakan Bayu

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun pemilihan subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan metode penelitian purposive sampling, dengan menetapkan subjek penelitian, yaitu: 1) Kelian dan wakil kelian Subak Babakan Bayu; 2) sekretaris dan bendahara Subak Babakan Bayu; 3) Pemangku Subak Babakan Bayu; 4) Krama Subak Babakan Bayu; 5) Kelian Subak Gede Jembrana; dan 6) Pemandu musium subak di Kabupaten Tabanan. Penelitian ini menggunakan analisis data penelitian etnografi. Analisis dan interpretasi data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan empat bentuk yaitu: analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema kultural Adapun teknik validitas atau keabsahan data pada penelitian ini menggunakan beberapa tahapan pengujian kredibilitas yaitu melakukan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, trianggulasi, analisis kasus negatif, dan mengadakan member check (Sugiyono 2012)

Awal Mula Subak Babakan Bayu
Sistem Regulasi Kelembagaan Organisasi Subak Babakan Bayu
Pengaturan air irigasi oleh pengurus
Sistem Normatif di Subak Babakan Bayu
Sistem Kultural Kognitif di Subak Babakan Bayu
Upacara ini biasanya dilakukan pada sasih kelima atau sekitar bulan
Knowledge about Natural Resources and Hazard Potential Through Field
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call