Abstract

Beberapa senyawa turunan urea masih terus dikembangkan dalam upaya pencarian senyawa antikanker yang poten dengan efek samping minimal. Berkaitan dengan hal diatas ingin dikembangkan satu turunan urea yaitu senyawa N-(2-klorobenzoil)-yang merupakan turunan N’fenilurea. Metode sintesis adalah Schotten-Baumman yang telah di modifikasi, uji kemurnian dengan kromatografi lapis tipis menggunakan 3 macam pelarut eluasi yang berbeda. Karakterisasi struktur dengan menggunakan metode spektrofotometri UV dan IR, kemudian spektrometri 1H-NMR dan MS. Uji aktivitas antikanker terhadap sel Hella menggunakan metode MTT assay dan diperoleh nilai IC50. Rendemen senyawa N-(2-klorobenzoil)-N’fenilurea sebesar 80,47 % berupa kristal jarum berwarna putih. Uji kemurnian secara kromatografi lapis tipis dengan 3 pelarut eluasi berbeda (heksan:etil asetat:metanol = 2:3:1; heksan:aseton = 4:2; heksan:etilasetat = 4:2) diperoleh satu noda tunggal yang berbeda harga Rf nya dibanding dengan senyawa asal N-fenilurea. Titik Lebur senyawa adalah 149oC berbeda dengan senyawa asalnya N-fenilurea. Uji aktivitas antikanker dengan metode MTT assay menggunakan sel Hella diperoleh hasil IC50 2100 mg/mL atau 8,52 mM sedang IC50 dari senyawa hidroksi urea sebagai pembanding 7537 mg/mL atau 99,10 mM. Senyawa N-(2-klorobenzoil)-N’fenilurea telah berhasil di sintesis dan dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai senyawa anti kanker.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call