Abstract

<p><em>Indigenous Village Community of Tenganan Pegrisingan, Tenganan Village, Manggis District, Karangasem Regency, Bali Province is classified as a Balinese-Aga community which is still thick with customary prohibitions on exogami marriage. Violations of the marriage ban are subject to customary sanctions. Customary sanctions are not only imposed on the bride and groom, but also the bride’s parents in the village.</em><em></em></p><em>Sanctions in exogamous marriages in Pakraman Village, Tenganan Pegringsingan are subject to reason, namely preservation of traditions, kinship system, and maintaining health. The form of customary sanctions in exogamy marriage is in the form of fines and moral sanctions, while the implication is to show inconsistency in marriage, and lose all of their rights as village manners in </em>Pakraman Tenganan Pegringsingan Village.

Highlights

  • Indigenous Village Community of Tenganan Pegrisingan, Tenganan Village, Manggis District, Karangasem Regency, Bali Province is classified as a Balinese-Aga community which is still thick with customary prohibitions on exogami marriage

  • Violations of the marriage ban are subject to customary sanctions

  • Sanctions in exogamous marriages in Pakraman Village, Tenganan Pegringsingan are subject to reason, namely preservation of traditions, kinship system, and maintaining health

Read more

Summary

Putu Sudarma Pande Kadek Dharmajayanti

Masyarakat Desa Adat Tenganan Pegrisingan, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali tergolong masyarakat Bali-Aga yang masih kental dengan larangan adat pada perkawinan exogami. Pelanggaran atas larangan perkawinan tersebut dikenakan sanksi adat. Sanksi adat tidak hanya dikenakan kepada kedua mempelai, tetapi juga orang tua mempelai di desa tersebut. Sanksi dalam perkawinan eksogami di Desa Pakraman Tenganan Pegringsingan dikenakan dengan alasan, yaitu pelestarian tradisi, sistem kekerabatan, dan menjaga kesehimbangan. Bentuk sanksi adat dalam perkawinan eksogami berupa sanksi denda dan sanksi moral, sedangkan implikasinya adalah menunjukkan ketidakemansipasian dalam perkawinan, dan kehilangan semua haknya sebagai krama desa di Desa Pakraman Tenganan Pegringsingan. Key word : sanksi adat, perkawinan exogami

Pendahuluan
Pelestarian Tradisi
Sistem Kekerabatan
Menjaga Kesehimbangan
Sanksi Denda
Sanksi Moral
Ketidakemansipasian
Tidak Memperoleh Kesejahteraan
Kehilangan Atas Semua Hak-haknya
Simpulan
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.