Abstract

This study was to reveal the theological response and application of health protocols in Islamic boarding schools during the COVID19 pandemic. The data were obtained through observations, observations and interviews in three Islamic boarding schools: Ittifaqiyah, Aulia Cendikia and Al Burhan, a Salaf Islamic Boarding School. Aulia Cendikia is affiliated with NU and Al Burhan with Jamaah Tabligh, while Ittifaqiyah is the largest pesantren in the province but is not affiliated with any religious movement. This study revealed that in the application of health protocols in Islamic boarding schools during the pandemic, there were two things. First, Islamic boarding schools applied rules in the form of SOPs for virus prevention strictly. This was performed by Pesantren Aulia Cendikia and Ittifaqiyah. Meanwhile, Al Burhan tent to apply loosely. It was concluded that the level of an Islamic boarding school and the school it adhered could determine the response to health protocols in the midst of the Covid-19 pandemic.

Highlights

  • PendahuluanCorona menggemparkan Wuhan China disusul oleh Thailand yang mengkonfirmasi adanya virus di negeri ini Jepang menjadi negara berikutnya dan dengan cepat keberadaan Virus corona terdeteksi menyebar di banyak negara termasuk Indonesia dengan ditemukannya 2 warga Indonesia terdeteksi tertular virus corona jenis baru ini seusai pertemuannya dengan warga Jepang pada tanggal 14 Februari 2020 (Arnani, 2020)

  • This study was to reveal the theological response and application of health protocols in Islamic boarding schools during the COVID19 pandemic

  • The data were obtained through observations, observations and interviews in three Islamic boarding schools: Ittifaqiyah, Aulia Cendikia and Al Burhan, a Salaf Islamic Boarding School

Read more

Summary

Pendahuluan

Corona menggemparkan Wuhan China disusul oleh Thailand yang mengkonfirmasi adanya virus di negeri ini Jepang menjadi negara berikutnya dan dengan cepat keberadaan Virus corona terdeteksi menyebar di banyak negara termasuk Indonesia dengan ditemukannya 2 warga Indonesia terdeteksi tertular virus corona jenis baru ini seusai pertemuannya dengan warga Jepang pada tanggal 14 Februari 2020 (Arnani, 2020). Peraturan tersebut dibuat karena pertimbangan kesehatan dan keselamatan semua warga Indonesia baik sebagai peserta didik, pengajar, hingga pengelola sekolah agar terhindar dari terpaparnya wabah virus berbahaya ini. Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan kemungkinan besar memiliki respon yang berbeda terhadap eksistensi COVID-19 berikut cara cara pencegahannya. Selanjutnya, penelitian ini juga akan membahas mengenai respon pesantren terhadap peraturan SKB 4 menteri terkait pelaksanaan protokol kesehatan di satuan pendidikan, sudah siapkah pesantren melaksanakan ketentuan itu semua? Penelitian ini akan akan menggali respon pesantren terhadap pandemi dan bagaimana penanggulangan COVID-19 dilakukan di lingkungan pesantren? Pesantren ternama ini termasuk pesantren yang cukup ketat mengikuti arahan pemerintah dalam menghambat penyebaran COVID-19 tapi bagaimana dengan penyelenggaraan pendidikan yang harus mengalami perubahan drastis inilah yang menarik peneliti untuk mengkajinya dalam sebuah format penelitian. Ketiga pesantren di atas berada di Palembang disebabkan Palembang merupakan daerah dengan penyebaran COVID-19 yang banyak di Sumatera Selatan

Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
25 Santri 7 Ustadz
Kesimpulan
A Study of the Role of the Kyai in the Maintenance of the Traditional
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call