Abstract

This study aims to describe how historical contexts contained in the essay poem "Mata Luka Sengkon Karta" by Peri Sandi Huizche. With reference to some problem formulations formulated on how the historical context is presented and how social criticism in the essay poem "Mata Luka Sengkon Karta" by Peri Sandi Huizche. The method used is a descriptive qualitative method using data collection techniques namely interventarization techniques, reading reading techniques, recording techniques. Based on research conducted by researchers, it can be concluded that there are three historical contexts and three social criticisms contained in the essay poem "Mata Luka Sengkon Karta" by Peri. Keywords: Historical Contexts; Essay Poem; Mata Luka Sengkon Karta

Highlights

  • PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang terorganisasi dalam bentuk satuan-satuan, seperti kata, kelompok kata, klausa dan kalimat

  • The emergence of poetry essays and the number of literary research types of essay poetry still relatively small, this is due to a lack of public knomledge about essay poetry

  • Indepth research on species is needed this essay poetry.This study aims to describe how historical contexts contained in the essay poem Mata Luka Sengkon Karta by Peri Sandi Huizche

Read more

Summary

Representasi Konteks Sejarah dalam Puisi Esai Mata Luka Sengkon Karta

Kemunculan puisi esai dengan jumlah penelitian karya sastra jenis puisi esai masih terbilang sedikit, hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai puisi esai. Diperlukan penelitian mendalam terhadap jenis puisi esai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana konteks sejarah yang terdapat dalam puisi esai Mata Luka Sengkon Karta karya Peri Sandi Huizche. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yakni teknik interventarisasi, teknik baca simak, teknik pencatatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Aku menangis Sembuhkan anakku Tolonglah
Aku dilemparkan ke atas bak mobil Kondisi diantara sadar dan tidak
Hakim Djurnetty Soetrisno Disidang lagi Dituntut lagi
Ngajorowok maratan langit Ngoceak maratan jagat
Malam seribu bulan menjadi magnet Penyedot kesaktiannya
Aku ingat nama itu Seperti nama saudaraku Aku kenal dengannya
Sengkon batuk parah Mulutnya berdarah Bernafas susah
Kesaksian luka Reka adegan dari sejarah terpendam
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call