Abstract

One of the Islamic educational institutions, Salaf Pesantren had a significant impact on Indonesia’s advancement of science and moral education. It is appropriate ti investigate the renewal that these salaf pesantrens carry out in order to establish their existences. This salaf pesantren’s revitalization efforts are an attempt to meet the demands of a changing society. Therefore, the review in this paper examines the modernization and renewal of the salaf pesantren’s educational system through a case study of Hidayatut Thullab Pesantren, which was formerly known for its salaf education or classical but has since evolved into salaf education infused with contemporary ideas. The “paguon” or “pawiyatan system as well as renewal and modernization are discussed here from the perspectives of Ki Hadjar Dewantara, Fazlur Rahman, and the Philosophy of religious studies respectively. Hidayatut Thullab Islamic Boarding School has renewed and modernized its education system which is not only based on salaf education, namely non-formal education that focuses on dormitories but also transformed into more modern formal education, even up to the university level, coupled with other skills education as extracurricular education as a provision for the lives of its students. Pesantren salaf adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang memiliki pengaruh dan kontribusi yang besar kepada Indonesia dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter. Sehingga layak untuk dikaji tentang pembaruan yang dilakukan oleh pesantren-pesantren salaf tersebut, sehingga eksistensinya tidak diragukan lagi. Pembaruan yang dilakukan oleh pesantren-pesantren salaf ini sebagai bentuk untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang dinamis. Maka tinjauan yang dilakukan pada tulisan ini adalah melihat pembaruan konsep atau sistem yang dilakukan pesantren salaf melalui studi kasus di pesantren Hidayatut Thullab sebagai bentuk perwujudan adanya pembaruan dan modernisasi pada pendidikannya yang pada awalnya dikenal dengan pendidikan salafnya saja atau klasik, kemudian bertransformasi menjadi pendidikan salaf yang berpadu dengan konspe modern. Tinjauan ini menggunakan pandangan Ki Hadjar Dewantara tentang sistem paguron atau pawiyatan, pandangan Fazlur Rahman tentang pembaruan dan modernisasi dan Filsafat Studi Islam. Pesantren Hidayatut Thullab telah melakukan pembaruan dan modernisasi terhadap sistem pendidikannya yang tidak hanya berpaku pada pendidikan salafnya yaitu pendidikan non formal yang fokus di asrama, tapi juga bertranformasi ke pendidikan formal yang lebih modern, bahkan naik sampai tingkat Perguruan Tinggi, ditambah dengan pendidikan keterampilan lainnya sebagai pendidikan ekstrakulikuler sebgai bekal kehidupan siswanya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call