Abstract

Latar Belakang: Bayi (usia 0-12 bulan) merupakan salah satu fase usia yang rentan terjadi masalah gizi jika asupan makan bayi yang diberikan kurang tepat.
 Tujuan: Menganalisis hubungan antara frekuensi konsumsi susu formula dan penggunaan ukuran botol susu dengan status gizi bayi berusia 0-24 bulan.
 Metode: Penelitian dilakukan secara kuantitatif deskriptif dengan desain Cross Sectional Study. Responden penelitian adalah ibu yang memiliki anak berusia 0-24 bulan yang bersedia dan aktif datang ke posyandu. Responden berjumlah 66 orang yang selanjutnya dibagi menjadi kelompok yang memberikan susu formula dengan frekuensi 1-4 botol dan >4 botol per hari serta penggunaan ukuran botol ≤180 ml dan >180 ml per hari. Responden dipilih secara purposive sampling. Uji statistic menggunakan mann withney untuk megetahui perbedaan kedua kelompok sampel. Selain itu, data juga diuji dengan menggunakan uji rank spearman untuk uji hubungan.
 Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara frekuensi pemberian susu formula dengan indeks pertumbuhan BB/PB atau BB/TB (P=0,005; R=0,338). Terdapat hubungan signifikan antara penggunaan ukuran botol susu formula dengan indeks pertumbuhan PB/U atau TB/U (P=0,021; R=0,283), BB/PB atau BB/TB (P=0,023; R=0,280) serta IMT/U (P=0,004; R=0,353).
 Kesimpulan: Terdapat perbedaan status gizi pada penggunaan ukuran botol susu 1-4 botol per hari dan >4 botol per hari. Status Gizi bayi dengan Indeks pertumbuhan BB/PB atau BB/TB menunjukkan hasil yang signifikan mengarah ke obesitas pada bayi yang diberikan susu formula >4 botol per hari.
 Kata kunci: Bayi Usia 0-24 bulan, Perilaku Ibu, Status Gizi, Susu Formula

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call