Abstract

Prevalensi anemia pada bayi dinegara berkembang yaitu 44-66%. Salah satu penyebab anemia pada bayi yaitu terjadi anemia pada ibu saat kehamilan. Tujuan penelitian untuk melihat hubungan anemia ibu dengan kejadian anemia pada bayi usia 6-36 bulan. Penelitian kuantatif dengan pendekatan cross sectional, populasi sebanyak 245 bayi Sampel yang digunakan bayi usia 6-36 bulan yang berkunjung di Wilayah kerja Puskesmas Kalasan. Penelitian dilakukan bulan Februari - Oktober 2020. Kriteria inklusi: bayi umur 6-36 bulan, tidak memiliki riwayat penyakit infeksi,dan mempunyai buku KIA. Kriteria eksklusi: bayi yang sedang sakit saat kunjungan imunisasi. Pengumpulan data menggunakan Kueisoner data dasar a) data sosio demografi (pekerjaan, umur, status pernikahan, dan pendidikan). Responden yang sesuai kriteria, kemudian diberi informed consent. Responden yang bersedia menjadi resposnden diminta mengisi lembar kuesioner data dasar yang telah dikembangkan oleh peneliti. Kemudian diperiksa kadar hemoglobin pada bayi dengan mengambil darah perifer. Analisa data menggunakan chi square. Variabel umur, pendidikan, pekerjaan tidak ada hubungan dengan anemia terlihat dengan nilai p > 0.05. Sedangkan variabel anemia ibu berhubungan dengan anemia pada bayi dengan nilai p < 0.05dengan OR 13.7 dengan IK 95% 5,3-35,2 yang artinya ibu hamil dengan anemia mempunyai kemungkinan 13,7 kali mengalami anemia pada bayi umur 6-36 bulan. Anemia ibu berhubungan dengan anemia pada bayi dengan OR 13.7 dengan yang artinya ibu hamil dengan anemia mempunyai kemungkinan 13,7 kali mengalami anemia pada bayi umur 6-36 bulan. Pemeriksaan Hb di anjurkan untuk semua bayi setelah usia 6 bulan untuk deteksi dini dan pengobatan anemia terutama pada bayi dengan riwayat anemia pada ibu.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call