Abstract

Abstract: The definition of Ahl al-Sunnah Wa al-Jama'ah resulted from the construction of Kiai Said Aqil Siroj's thought ie Ahl al-Sunnah Wa al-Jama'ah as manhaj al-fikr al-din al-syamil 'ala syu'un al-hayat wa muqtadhayatiha al-qaim 'ala asas al-tawassuth wa al-tawazun wa al i'tidad wa al-tasamuh (a method of religious thought that encompasses all aspects of life and stands on the principle of equilibrium in aqidah, mediator and adhesive in social life, and justice and tolerance in politics). Kyai Said Aqil Siroj's typology of thought is an inclusive (open) religious typology and the Ahl al-Sunnah Wa al-Jama'ah perspective of Kiai Said can be said of the inclusiveness of Ahl al-Sunnah Wa al-Jama'ah. So Ahl al-Sunnah Wa al-Jama'ah must contain tawasut, tasamuh, tawazun and i'tidal in acting or thinking. So as to respond to new things in modern life such as human rights. Keywords: HAM, Ahl as-Sunnah Wa-al Jama'ah, Justice, Freedom, Equality.

Highlights

  • The definition of Ahl al-Sunnah Wa al-Jama’ah resulted from the construction of Kiai Said Aqil Siroj’s thought ie Ahl alSunnah Wa al-Jama’ah as manhaj al-fikr al-din al-syamil ‘ala syu’un al-hayat wa muqtadhayatiha al-qaim ‘ala asas al-tawassuth wa al-tawazun wa al i’tidad wa al-tasamuh

  • Nilai-nilai Pluralisme dalam Islam .Bandung: Nuansa, 2005

Read more

Summary

Biografi Singkat Kiai Said Aqil Siroj

Kiai Said Aqil Siroj, dilahirkan dari pasangan Kiai Aqil Siroj dan Afifah Harun dilahirkan pada tanggal 03 Juli 1953, tempat kelahiran beliau di Cirebon. Kemudian pada tingkat S2, dia meneruskan di Universitas yang sama selesai pada tahun 1987 dengan judul tesis “Rasail al-Rusul fi Al-Ahdi Al-Jadid wa Atsaruha fi Inhiraf Al Masihiyah (Surat-surat Para Rasul pada Perjanjian Baru dan Pengaruhnya terhadap Perubahan Agama Kristen.[3] Kepiawaiannya nampak pada saat puncak studi S-3, tatkala ujian munaqasyah (promosi). Aktivitas Kang Said mulai nampak saat dipercaya sebagai wakil ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kerusuhan Mei 1998, ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB), penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, hingga akhirnya diangkat menjadi ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus pembantaian dukun santet Banyuwangi. Karier beliau benar-benar melejit ketika di jajaran PBNU, setelah berdirinya PKB, beliau naik menjadi Katib’Aam Syuriyah pada tahun 1999.6 Kemudian Kang Said terpilih menjadi, Ketua Umum Tanfidizah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 lewat Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan. Dan di Tahun 2015 terpilih kembali sebagai Ketua Umum Tanfidizah PBNU pada Muktamar ke-33 di Jombang

Sejarah Ahl Al-Sunnah Wa Al-Jama’ah
Relasi Teologi Aswaja Dengan HAM Perspektif Kiai Said Aqil Siroj
Penutup
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call