Abstract

Joint waste management between regions that bordered each other can be one alternative solution of the problem of trash in Indonesia. Some areas have conducted cooperation in waste management, such as Sarbagita and Kartamantul. Dynamic game can be an alternative method in joint waste management between the regions. The purpose of this article is to design joint waste management between regions using the dynamic game theory framework approach. A dynamic game is a mathematical model that represents the conflict situation between the interested parties who want to make the best decision (in this case it is the city/district government) of a series of strategies that are possible by considering the existence of the various uncertainties at such situation. The discussion is done by assuming there are three areas of the bordering regoins and making some waste disposal regulations. Furthermore, the mathematical operations and simplification of the form of equation are executed to adapt to the design objectives. The results of the design in this approach are the invention of two mathematical equations describing the characteristics of dynamics waste stock in the adjoining regoins, and the cost to be incurred by each regions in managing its waste stock.

Highlights

  • Di perkotaan Indonesia, saat ini Indonesia tidak sanggup mengolah secara sampah menjadi permasalahan yang tuntas semua sampah di kawasannya

  • The dynamic game can be an alternative method in joint waste management between the regions

  • of a series of strategies that are possible by considering the existence of the various uncertainties at such situation

Read more

Summary

PENDAHULUAN umumnya sebagian besar kota di

Di perkotaan Indonesia, saat ini Indonesia tidak sanggup mengolah secara sampah menjadi permasalahan yang tuntas semua sampah di kawasannya. Volume sampah semakin meningkat Indonesia 2013, rata-rata jumlah sampah seiring berbanding lurus dengan yang mampu diangkut di berbagai pertambahan jumlah penduduk dan perkotaan di Indonesia sekitar 74,11%. Sampah terbesar berasal dari kawasan sampah yang belum dapat terbuang. Pemukiman penduduk, pasar tradisional, Timbulan sampah yang belum terangkut jalan raya, dan perkantoran pada tersebut pada akhirnya akan umumnya berbentuk sisa makanan, menghasilkan polusi udara yang akan pembungkus, plastik, sayuran, kertas, mengurangi kualitas kebersihan karet dan lain-lain

Berdasarkan data dari Status tersebut biasanya terletak tidak jauh dari
Persoalan sampah kota di Indonesia
Pengelolaan Sampah Terpadu Antar Daerah
Pengendalian Kebersihan Sarbagita
Sekretariat Bersama Kartamantul
Pada bagian ini akan
Dengan menyelesaikan
Artikel ini masih sebatas membentuk kerangka permainan dinamis untuk
Pengelolaan Sampah Tempat Pembuangan kepada Lembaga Penelitian dan
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call