Abstract
Masalah psikologis sering diabaikan di masa pensiun dengan fokus pada aspek fisik dan keuangan yang lebih terlihat dan dipahami. Padahal, kebahagiaan adalah tujuan utama manusia dan mencerminkan kesehatan mental. Konsep flourishing sering digunakan untuk menggambarkan kesejahteraan mental yang tinggi. Meskipun ada perdebatan mengenai perspektif hedonia dan eudaimonia, penelitian ini mengkaji apakah subjective dan psychological well-being dapat memprediksi flourishing pada pensiunan. Studi melibatkan 72 anggota Ikatan Pensiunan Universitas Brawijaya yang telah pensiun selama 3-12 tahun. Data dikumpulkan menggunakan PERMA-Profiler, SWLS, SPANE, dan PWBS. Hasil analisis menunjukkan bahwa flourishing pada pensiunan dipengaruhi oleh subjective dan psychological well-being secara simultan (R=0,465; R2=0,216; p=0,000) dengan kontribusi sebesar 19,3%. Secara parsial, flourishing lebih dipengaruhi oleh PWB (β=0,283; p=0,000), tetapi tidak dengan SWB (β=0,013; p=0,953). Oleh karena itu, PWB adalah prediktor utama flourishing pada anggota Ikatan Pensiunan Universitas Brawijaya.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.