Abstract

Penelitian ini mengkaji kurangnya perwakilan perempuan pada posisi kepemimpinan di sektor garmen Indonesia meskipun mereka merupakan mayoritas tenaga kerja. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, termasuk wawancara yang menginterpretasikan pengalaman bias gender karyawan, untuk menganalisis norma-norma sosiobudaya dan praktik-praktik sistemik yang menguntungkan laki-laki yang berkontribusi terhadap ketimpangan tersebut. Kerangka "four frames of gender in organization" menstruktur investigasi mendalam tentang stereotip maskulin kepemimpinan yang membatasi peluang dan menghambat kemajuan perempuan. Analisis PESTLE dan SWOT lebih lanjut mengevaluasi faktor eksternal dan internal yang mempertahankan ketidaksetaraan. Penelitian menguji hipotesis bahwa mengatasi bias dan hambatan dapat mencapai representasi gender yang merata untuk meningkatkan potensi perempuan yang saat ini kurang dimanfaatkan, yang akan meningkatkan keberlanjutan sektor. Inisiatif seperti program pendampingan dan evaluasi yang adil bertujuan untuk mengakui kapabilitas perempuan sebagai pemimpin. Penelitian memberikan wawasan praktis untuk membimbing perusahaan di sektor menuju kesetaraan gender yang lebih besar. Dengan menganalisis masalah penelitian seputar ketidaksetaraan dalam industri garmen, penelitian ini berupaya memberikan kontribusi substansial terhadap diskursus dan memberikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk perubahan positif. Penelitian ini beraspirasi untuk membentuk lanskap yang inklusif di mana potensi semua individu direalisasikan sepenuhnya terlepas dari gender.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call