Abstract

The purpose of this study is to describe the metacognitive abilities of elementary school students in the problem in terms of reflective-impulsive cognitive style. This research is a qualitative research with an explorative approach. Subjects in this study were 2 class V students who each had a reflective and impulsive cognitive style. The data integrated in this study are MFFT Test (Macthing Familiar Figure Test), Metacognition Ability Test (MAT) 1 and 2, interview guidelines and measurement. Data analysis techniques using Milles and Huberman models, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing to process validity data using trebulation techniques by taking the same data with different techniques. Based on the results of the study showed that the reflective subject had conducted metacognitive activities that included, monitored, and compared them with indicators in each of the more metacognitive activities fulfilled. While impulsive subjects conduct metacognitive activities which include planning, monitoring and evaluation, but there are still many indicators of each metacognitive activity that has not been fulfilled. It can be concluded that the metacognition profile of the reflective subject is better than the impulsive subject.

Highlights

  • Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan metakognitif siswa sekolah dasar dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif reflektif-impulsif

  • The purpose of this study is to describe the metacognitive abilities of elementary school students in the problem in terms of reflective-impulsive cognitive style

  • The data integrated in this study are MFFT Test (Macthing Familiar Figure Test), Metacognition Ability Test (MAT) 1 and 2, interview guidelines and measurement

Read more

Summary

Pendahuluan

Pendidikan matematika saat ini berorientasi pada masalah kontekstual, dengan menekankan pada kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan bekerja sama serta kemampuan memecahkan masalah. SD/MI secara eksplisit menegaskan bahwa salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan dalam memecahkan pemecahan masalah, dalam kurikulum tersebut yaitu sebagai kompetensi dasar yang harus dikembangkan dan diintegrasikan pada sejumlah materi yang sesuai. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN Wadungasih 2 Buduran Sidoarjo kemampuan metakognisi siswa belum pernah diungkap, sehingga kemampuan metakognisi siswa kurang mendapat perhatian, padahal metakognisi itu salah satu faktor penting yang menunjang keberhasilan siswa dalam belajar dan sangat disayangkan apabila kurang diperhatikan karena siswa sekolah dasar memiliki kemampuan metakosnisi, yang dapat menjadi tolak ukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang menuntut siswa untuk berpikir tingkat tinggi yaitu merencanakan, memonitoring, dan mengevaluasi terutama materi pada konsep matematika pokok bahasan pecahan karena siswa hanya mampu menyebutkan secara simbolis, tetapi tidak mampu mengungkapkan makna atau arti dari simbol, misalnya , , dan lain-lain.

Landasan Teori
Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call