Abstract

Abstrak
 Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata sehingga menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Penduduk Indonesia memiliki kecendrungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibandingkan penduduk di daerah subtropis. Sekitar 16-22% penderita katarak yang dioperasi berusia dibawah 55 tahun. Penderita diabetes melitus berisiko 4,9 kali lebih tinggi untuk menderita katarak. Data dari Departemen Kesehatan tahun 2014 menyebutkan bahwa prevalensi katarak di propinsi Sumatra Selatan pada tahun 2013 tercatat sebesar 1,7%. Penelitian menunjukkan 31,4% penderita katarak menderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penderita katarak dengan diabetes melitus di RS Sriwijaya Palembang tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi penelitian merupakan seluruh penderita katarak yang di rawat inap di poliklinik mata Rumah Sakit Sriwijaya Palembang sebanyak 494 dan sebanyak 101 digunakan sebagai sampel dengan teknik total sampling. Data diobservasi dari rekam medis pasien di Instalasi Rekam Medik RS Sriwijaya Palembang periode Januari - September 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita katarak dengan diabetes melitus paling banyak diderita oleh perempuan sebanyak 60 orang (60,4%), kelompok umur 56-65 tahun (39,6%), riwayat retinopati diabetik tipe NPDR sebanyak 7 orang (6,9%), tipe PDR sebanyak 4 orang (4,0%), tajam penglihatan pascaoperasi katarak dengan kategori baik 57 orang (56,4%), sedang 20 orang (19,8%), dan buruk 24 orang (23,8%).
 Prevalensi penderita katarak dengan diabetes melitus di RS Sriwijaya Palembang tahun 2019 sebesar 20,44%.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call