Abstract

Penelitian mengenai propagasi MJO yang terhalang saat melewati Benua Maritim merupakan permasalahan yang kompleks. Penelitian kali ini bermaksud untuk mengetahui prekursor kejadian MJO-Crossing (MJO-C) dan MJO-Blocking (MJO-B) ditinjau dari analisis transpor kelembapan. Analisis Hovmöller pada kejadian MJO-C dan MJO-B dilakukan menggunakan data curah hujan satelit TRMM (3B42v7) periode bulan ONDJFM tahun 1998-2015 untuk melihat karakteristik propagasi MJO-C dan MJO-B. Perbedaan propagasi MJO-C dan MJO-B, diinvestigasi lebih lanjut menggunakan data kelembapan spesifik dan medan angin ERA-Interim ECMWF untuk mengetahui kondisi sumber pasokan uap air serta struktur vertikal kelembapan spesifik MJO-C dan MJO-B. Selanjutnya, dilakukan analisis lebih rinci dengan melihat pola divergensi angin di ketinggian 700 hPa. Hasil penelitian menemukan bahwa pada kondisi prekursor tepatnya periode 15 hari hingga 5 hari sebelum kejadian MJO (day -15 hingga day -5), terdapat pelemahan suplai kelembapan pada kejadian MJO-B yang disebabkan oleh adanya anomali kering (dry anomaly) yang berpropagasi ke barat dari Samudra Pasifik menuju wilayah Benua Maritim Indonesia (BMI). Kondisi anomali kering ini bercampur dengan anomali lembap MJO (moist anomaly) yang berakibat pada pengurangan intensitas kelembapan sehingga menghambat propagasi MJO melintasi wilayah BMI. Fenomena anomali kering yang berpropagasi ke barat mengindikasikan adanya pengaruh gelombang Equatorial Rossby (ER) terhadap propagasi MJO melintasi BMI.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call