Abstract

Upaya peningkatan ekonomi daerah dapat dilakukan dari berbagai sektor, salah satunya sektor pariwisata kuliner. Kompiang sebagai salah satu kuliner tradisional legendaris dari Solo perlu dilestarikan karena Kompiang Solo yang diproduksi oleh Hari Hariyono tinggal satu-satunya yang ada di Solo, bahkan Jawa Tengah. Perkembangan Kompiang Solo tidak sebaik perkembangan Kompiang dari Surabaya, Bali, dan NTT. Kompiang Manggarai berhasil dikembangkan hingga menjadi makanan khas oleh-oleh dari NTT. Penelitian bertujuan menganalisis proses produksi, strategi pemasaran, dan upaya regenerasi usaha makanan tradisional kue Kompiang. Di dalam penelitian ini akan dilakukan analisis SWOT terhadap usaha kue kompiang sehingga hasil analisis dapat bermanfaat bagu pengusaha kue kompiang untuk mengetahui potensi kekuatan, kelemahan, peluang usaha dan pengembangan, serta ancaman terhadap usaha kompiang di masa datang. Dengan demikian, pengusaha akan dapat menentukan strategi dan pengembangan usaha yang tepat sesuai perkembangan zaman demi keberlangsungan usahanya. Penelitian akan dilakukan menggunakan data primer yang diperoleh langsung dengan pengamatan ke lokasi pembuatan kue Kompiang di Solo, wawancara mendalam kepada pengusaha kue kompiang, wawancara dengan Pemkot Solo, penyebaran kuesioner kepada konsumen, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Kompiang Solo memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi makanan oleh-oleh khas Solo dengan melakukan melakukan inovasi, baik dari rasa, tekstur, kemasan, dan layanan. Kata kunci: (Potensi Pengembangan, Kompiang, Makanan Tradisional, SWOT)

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call