Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan serat kasar dan protein kasar pada bekatul padi yang difermentasi dengan bakteri selulolitik dan jamur selulolitik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola searah dengan sepuluh perlakuan dan masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Ke sepuluh perlakuan tersebut adalah P0: 250 g bekatul + 3% tetes + Bakteri (B) 0% + Jamur (J) 0%; P1: 250 g bekatul + 3% tetes +B.10% + J.10%; P2: 250 g bekatul + 3% tetes + B.20% + J.10%; P3: 250 g bekatul + 3% tetes + B.30% + J.10%; P4: 250 g bekatul + 3% tetes + B.10% + J.20%; P5: 250 g bekatul + 3% tetes + B.20% + J.20%; P6: 250 g bekatul + 3% tetes + B.30% + J.20%; P7: 250 g bekatul + 3% tetes + B.10% + J.30%; P8: 250 g bekatul + 3% tetes + B.20% + J.30%; P9: 250 gbekatul + 3% tetes + B.30% + J.30%. Setelah dilakukan fermentasi selama 7 hari, dilakukan analisis proksimat. Data yang diperoleh selanjutnya diuji dengan analisis variansi, dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri selulolitik dan jamur selulolitik dapatmenurunkan kandungan serat kasar pada bekatul pada perlakuan P2 (28,96%), P3 (29,34%), P8 (29,53%), P4 (29,65%), P7 (30,23%), P6 (30,37%), P9 (30,58%) yang berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan P5 (31,10%), P1 (31,98%), P0 (34,1 1%), serta dapat meningkatkan kandungan protein kasar pada perlakuan P2 (13,97%), P5 (12,87%), P3 (12,84%), P8 (12,74%) yang berbeda (P<0,05) dengan perlakuan P7 (12,71 %), P6 (12,44%), P4 (12,36%), P9 (12,27%), P1 (12,25%), P0 (10,9%).(Kata kunci: Acidothermus cellulolyticus, Aspergillus terreus, Bekatul, Fermentasi, Protein kasar, Serat kasar)

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call