Abstract

<span>This study aims to analyse the potency and make a projection of the economy of Tangerang Municipality from 2014 to 2018. By doing so, the local government of Tangerang can use such information to formulate the appropriate policies to foster inclusive economic growth. This study is essential as Tangerang Municipality experienced a slow down in economic growth in 2014 compared to the previous year. This study uses quantitative methods namely Location Quotient (LQ) analysis, to identify leading sectors of the economy, and Least Squares Method, to make a projection of the economy. In addition, descriptive analysis is also used to briefly interpret the quantitative data and formulate policy recommendations. The results show that: (1) the leading sectors of Tangerang Municipality are manufacturing industry sector, transportation and warehousing sector, information and communication sector, and business services sector; (2) the projection analysis showed that in 2018, based on constant price and current price RGDP, Tangerang Municipality will experience positive economic growth. This will also be true for per capita RGDP. Moreover, inflation and open unemployment rate will decline.</span>

Highlights

  • PENDAHULUAN Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, termasuk di dalamnya pemerataan pendapatan antar daerah

  • This study aims to analyse the potency and projection of the economy of Tangerang Municipality during 2014 to 2018

  • This study is essential as Tangerang Municipality experienced a slow down in economic growth in 2014 compared to the previous year

Read more

Summary

LPE Nasional

Pada Tabel 1, terlihat adanya korelasi antara kondisi perekonomian Kota Tangerang dengan Provinsi Banten maupun nasional. Ini adalah suatu kondisi yang sangat diperlukan, tetapi tidak cukup itu saja (jadi, di samping perkembangan atau kemajuan teknologi masih dibutuhkan faktor-faktor lain); Guna mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung di dalam teknologi baru, maka perlu diadakan serangkaian penyesuaian kelembagaan, sikap, dan ideologi. Sasaran akhir dari kebijakan pembangunan tersebut adalah untuk dapat mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial secara menyeluruh sesuai dengan keinginan dan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat (Sjafrizal, 2008). Konsep pembangunan wilayah secara mendasar mengandung prinsip pelaksanaan kebijakan desentralisasi dalam rangka peningkatan pelaksanaan pembangunan untuk mencapai sasaran nasional yang bertumpu pada trilogi pembangunan, yaitu pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas. Dalam hal ini pembangunan wilayah merupakan upaya pemerataan pembangunan dalam pengembangan wilayah-wilayah tertentu melalui berbagai kegiatan sektoral secara terpadu, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah itu secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya

METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data
Metode Analisis Data Analisis Potensi Ekonomi
Makan Minum
ADHK Pendapatan Per Kapita
Rekomendasi Kebijakan
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call