Abstract

Abstrak: Studi ini membahas mengenai: (1) pola menajemen dalam penggunaan kurikulum,(2) pola manajeman pengajar dan karyawan, (3) pola manajemen keuangan di Pondok Pesantren Al-Raisyah di Mataram. Penelitian ini menggunakan Metodologi kualitatif dengan suatu studi kasus berdasarkan intrinsik disain. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, dokumentasi dan pengamatan partisipatif. Data yang telah terkumpul diuji kebenarannya, kecocokan dan keserasiannya melalui metode triangulasi dan sumber lainnya. Selanjutnya, data tersebut disusun, dianalisis dan dipadukan pada setiap kasus studi kasus, dan dibandingkan dengan data lainnya, kemudian dapat ditarik kesimpulan. Hasil temuan dari studi ini bahwa (1) kurikulum yang digunakan pada Pondok Pesantren Al Raisyiah terdiri dari dua model yakni, School-Based Curikulum (KTSP) dan ‘Takhassus Kurikulum’ Particular/Typical Kurikulum. Particular/Typical kurikulum menekankan pada belajar klasikal / dengan menggunakan buku Islam klasik terutama mengenai tata bahasa Arab, yang dikenal dengan Nahwu oleh para siswa dan orang sekitarnya. (2) pola manajemen yang diterapkan pada guru dan karyawan cendrung atas dasar kekeluargaan dan sebagian besar masyarakat yang ada di Pondok Pesantren tersebut adalah penduduk asli Sekarbela. Masyarakat yang bukan dari penduduk setempat dapat juga direkrut bila mereka memenuhi syarat pengusulan. (3) pola manajemen keuangan menerapkan pengelolaan yang terbuka dengan menekankan pada nilai-nilai kejujuran dan ketulusan dalam semua aspek pelaksanaan.
 Abstract: This study aims to discuss in detail about: (1) the management pattern of curriculum used, (2) the management pattern of teacher and educational staff, (3) the management pattern of budgetary fund of Pondok Pesantren Al-Raisiyah in Mataram. The methodology used in this study was qualitative with a case study intrinsic design. The data were collected by using interviews, participative observations and documentations. The data collected were examined its truth, congeniality andreliability through triangulation method and source. Furthermore, they were organized, analyzed and inferred in each case of study, and Wer compared with the data of other studies, then the conclusion was gained.As a result, the study found that (1) the curriculum used at Pondok Pesantren Al Raisyiah consisted of two models, namely School-Based Curriculum (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP) and ‘Takhassus Curriculum’ Particular/typical curriculum. The particular/typical curriculum emphasized on studying classical/old Islamic books especially Arabic Grammar which was familiarly known as Nahwu by the students and the villagers. (2) The management pattern of teacher and educational staff prioritized on pointing the relatives of Pondok Pesantren and the aboriginal inhabitants of Sekarbela. The other persons who were not from both criteria were also possibly recruited if they could fulfill requirements proposed. (3) The management pattern of budgetary fund implemented an open management which stressed on values of honesty and sincerity in all of the implementation.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call