Abstract

This study aims to find an effective communication model counselor in Narcotics Prison of Class IIA Sleman Yogyakarta in rehabilitating drug users. This study uses qualitative method for its ability to help clarify the picture of the development of models of effective communication patterns counselor Narcotics Prison Class II A Sleman Yogyakarta in rehabilitating drug users. The research found that the pattern of communication and coaching in the rehabilitation of drug users in Narcotic Prison of Class II A Sleman Yogyakarta consists of two patterns. The first is informal and formal communication patterns. The second concept is carried out by community terapeutic concept, a method aimed for the social rehabilitation for victims of drug users. This patterns aimed at forming prisoners in to a human who returned intact after dependence on drugs, fostering awareness of the law, reintegration in to society, job skills training, and counseling and rehabilitation programs.

Highlights

  • Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model komunikasi efektif konselor di lapas Narkotika Kelas II A dalam merehabilitasi narapidana narkoba

  • This study aims to find an effective communication model counselor in Narcotics Prison of Class IIA Sleman Yogyakarta in rehabilitating drug users

  • Pemasyarakatan Narkotika Klas IIAXVIII, No 2 Tahun 2013. Jurnal Sociodev, FISIP UNTAN. Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013. Internet (http://nasional.republika.co.id/ berita/nasional/jawa-tengah-diynasional/13/12/30) (http://dedihumas.bnn.go.id/read/ section/berita/2013/07/25/708/ semangat-bersama)

Read more

Summary

Deskripsi Objek Penelitian Saat ini Lapas narkotika Klas IIA

Yogyakarta dihuni oleh 206 orang warga binaan. Seluruh warga binaan berjenis kelamin laki-laki karena sejak 2014 warga binaan yang berjenis kelamin perempuan telah dipindahkan ke Lapas Klas IIA, Wirogunan, Yogyakarta. Dari data primer yang diolah juga dapat diketahui tingkat pendidikan warga binaan seperti tergambar dalam tabel. Dari tabel 1 juga diperoleh data, tingkat pendidikan yang tidak ter­ identifikasi cukup tinggi yaitu se­ banyak 57 orang atau sebesar 27.6%. Dari Tabel 2 dapat diperoleh informasi penting, pengguna narkoba yang tertangkap sebanyak 54 orang atau sebesar 26.2% adalah mereka yang dalam usia sangat produktif yaitu di usia [20,21,22,23,24,25] tahun yaitu di usia menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mereka yang berada di usia tersebut seharusnya sudah matang tingkat kedewasaannya dan cukup pintar untuk memilih hahal yang merugikan kehidupan, tapi kenyataannya masih terjebak juga di bawah pengaruh narkoba. Sedangkan warga binaan yang berasal dari luar jawa berasal dari Propinsi Aceh Nangroe Darussalam, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

Kondisi Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II A Yogyakarta
Pola Komunikasi dan Pembinaan di Lapas Narakotika Kelas II A Yogyakarta
Komunikasi dalam Pembinaan melalui Konsep Terapeutic Community
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call