Abstract
<p>ABSTRACT</p><p>The purposes of this study were to identify the association between nutritional status, language and cognitive development and also differences of language and cognitive development between normal and stunted underfives children. The study design was a cross-sectional. Sample size was 70 children consisted of 35 normal and 35 stunted children. The highest percentage level of education of fathers and mothers only primary school and more than half of children from poor families. There was significant difference (p&lt;0.05) of language and cognitive development between normal and stunted children. It was show that normal children had higher language and cognitive development scores than stunted children. Also there was significant difference (p&lt;0.05) between age of children, mother level of education, and family income with language and cognitive development. Child care practices was no difference between stunted children and non-stunted children, non-stunted mothers child practices scores was higher than stunted children. There was a significant association between nutritional status based on Height/Age with language development (p&lt;0.05).</p><p>Key words: cognitive, language, stunting, underfives children</p><p>ABSTRAK</p><p>Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui kaitan status gizi dengan perkembangan bahasa dan kognitif pada anak yang berstatus gizi normal dan stunted. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Total subjek pada penelitian ini sebanyak 70 anak balita, terdiri dari 35 anak balita berstatus gizi stunted dan 35 anak berstatus gizi normal. Sebagian besar pendidikan orang tua adalah SD dan berasal dari keluarga miskin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan (p&lt;0.05) skor perkembangan bahasa dan kognitif pada anak balita normal dan stunted berdasarkan usia balita, tingkat pendidikan ibu, pendapatan keluarga, dan besar keluarga. Kelompok balita normal memiliki pencapaian perkembangan bahasa dan kognitif yang lebih tinggi daripada kelompok anak balita stunted. Tidak terdapat perbedaan pola asuh makan anak balita normal dan stunted (p&gt;0.05), namun skor pola asuh makan ibu anak balita normal lebih tinggi daripada anak balita stunted. Berdasarkan uji korelasi terdapat hubungan signifikan (p&lt;0.05) antara status gizi indeks (TB/U) anak balita dengan perkembangan bahasa, namun tidak terdapat hubungan antara status gizi indeks (TB/U) dengan perkembangan kognitif balita.</p><p>Kata kunci: anak balita, bahasa, kognitif, stunting</p>
Highlights
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui kaitan status gizi dengan perkembangan bahasa dan kognitif pada anak yang berstatus gizi normal dan stunted
The purposes of this study were to identify the association between nutritional status, language and cognitive development and differences of language and cognitive development between normal and stunted underfives children
There was a significant association between nutritional status based on Height/Age with language development (p
Summary
2.6—3.4 tahun (30—40 bulan) yaitu memberikan informasi tentang diri sendiri, menirukan kembali urutan kata, mengikuti perintah sederhana, memahami bahasa isyarat, menunjukkan gerakan orang pada gambar dan menyanyikan lagu. Sementara terdapat 9 tugas perkembangan bahasa pada anak usia 3.5—4.4 tahun (41—52 bulan), yaitu memberikan informasi tentang diri sendiri, menirukan kembali urutan kata, mengikuti perintah sederhana, memahami bahasa isyarat, menunjukkan gerakan orang pada gambar, menyanyikan lagu, perbendaharaan kata, pengenalan alfabet, dan mengurutkan dan menceritakan gambar seri. Masing-masing terdiri dari 6 tugas perkembangan kognitif pada anak balita rentang usia 2.6—3.5 bulan (30—41 bulan) yaitu menyebutkan 1—4 warna, menjodohkan warna, membedakan ukuran objek, menyebutkan jenis kelamin, menyebutkan nama dan memasangkan gambar yang dikenal, selanjutnya pada anak usia 3.5—4.4 tahun (42—52 bulan) terdapat 13 tugas perkembangan kognitif yaitu menyebutkan 5—9 warna, menjodohkan warna, menyebutkan kata-kata dengan suku katanya, menyusun keping warna sesuai pola, membedakan jenis kelamin, memasangkan gambar yang dikenal, menggambarkan orang dan bagiannya, mengerjakan maze sederhana, menyebutkan nama, kemampuan berkonsentrasi, mengetahui umur sendiri, mendapatkan keterangan apa, mengapa dan bagaimana serta menyadari masa yang akan datang. Analisis statistik yang digunakan meliputi analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran karakteristik anak balita dan keluarga, uji Independent-sample t test dan Mann-Whitney test untuk mengetahui perbedaan peubah-peubah bebas antara kelompok anak stunting dan kelompok anak normal
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.