Abstract

Peter Pan syndrome is inspired by the popular story of a child who has never grown up from a dream land. The term Peter Pan syndrome is given to men who enter adulthood but behave childish characterized by behavior that refuses social responsibility and difficulty forming commitment in interpersonal relationships. Individuals with Peter Pan syndrome are shown as someone loves fun, brave, likes challenges and has a great view of themselves. On the other hand, individual Peter Pan syndrome has a excessive anxiety forming commitment with others. This paper aims to explain the phenomenon of Peter Pan syndrome that occurs in adult men in a psychosocial perspective. The early adulthood is a phase to be responsible for self, others and the environment. In the early adulthood, social demands and pressures create role confusion, uncertainty about the future and anxieties for responsibility. Anxiety facing adult responsibilities is a form of failure in the task phase of adolescent development. Failure to face developmental tasks in adolescence results in role confusion. This assume to be the cause of unpreparedness to face the task of further development in early adulthood.

Highlights

  • Cerita mengenai Peter Pan merupakan salah satu cerita populer yang tidak hanya dibuat dalam bentuk novel, juga diadaptasikan dalam bentuk teater, film, serial film dan souvenir

  • This paper aims to explain the phenomenon of Peter Pan syndrome that occurs in adult men in a psychosocial perspective

  • Syndrome Among MountainAspect. Knowledge (pp109-122), Krakow: ALTUS. Santrock, J.W. (2011). Life Span Development edisi ke dua belas. Jakarta:Penerbit Erlangga. University of Granada. "Overprotecting parents can lead children to develop 'Peter

Read more

Summary

PENDAHULUAN Cerita singka Peter Pan

Cerita mengenai Peter Pan merupakan salah satu cerita populer yang tidak hanya dibuat dalam bentuk novel, juga diadaptasikan dalam bentuk teater, film, serial film dan souvenir. Wendy dalam cerita Peter Pan diceritakan sebagai gadis yang sering berperan sebagai pengganti ibu untuk mengasuh adiknya dan mengarahkan perilaku anak-anak hilang di Neverland. Individu dengan sindrom Peter Pan menunjukkan sikap sebagai pria yang menyukai tantangan, melakukan kegiatan untuk bersenang-senang, cenderung narsis karena memiliki fantasi berlebihan mengenai dirinya, namun disisi lain memiliki ketakutan berlebihan melakukan tanggung jawab sebagai orang dewasa (Skropupa & Draga, 2012). Menurut Killey (1983) ada tujuh simtom yang muncul dari sindrom Peter Pan meliputi: emosi yang beku, kecenderungan menunda keputusan, hambatan dalam membentuk hubungan interpersonal, pemikiran kekanak-kanakan yang dipenuhi fantasi, adanya penolakan pada figur ibu, ayah dan hubungan seksual. Sindrom Peter Pan dapat terjadi pada pria muda masih berstatus mahasiswa, aktif dalam kegiatan akademik dan olahraga, tinggal mandiri terpisah dari orangtua, memiliki pacar namun ketika dituntut membentuk hubungan dengan komitmen, mereka cenderung menghindar (Quadrio,1983). Pola pengasuhan ini diduga dapat menyulitkannya menghadapi tuntutan dan tantangan pada masa pra remaja kelak

Berdasarkan dari beberapa sumber diatas dapat disimpulkan sindrom Peter
Berdasarkan perspektif psikososial dari
Krisis Intimasi pada Sindrom Peter Pan
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:Salemba Humanik
Taking:Workshop
Syndrome Among Mountain

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.