Abstract
<div><table cellspacing="0" cellpadding="0" align="left"><tbody><tr><td align="left" valign="top"><p class="AbstractText">This study attempts to investigate the ritual practice of <em>slametan</em> birth in Kedungsana Village, Plumbon District, Cirebon Regency. The method used in this study is descriptive method. The data are collected through observation and interview techniques to ritualists, local leaders, religious leaders and others. The purpose of this study is to find out the procedures for practicing ritual of <em>slametan </em>birth, how the culture shifted in the ritual slametan birth, and the factors causing to cultural shift in ritual of <em>slametan </em>birth. The study reveals that ritual of <em>slametan</em> birth is still carried out by the community as a thanksgiving to Allah SWT for all the blessings that have been given and kept away from everything that is not desirable. Cultural shift occurred in the ritual practice of <em>slametan </em>birth. Factor that causes to cultural shifts in the ritual practice of <em>slametan </em>birth is the progress of thinking and technology. This factor only affects to some young age people relatively.</p></td></tr></tbody></table></div>
Highlights
This study attempts to investigate the ritual practice of slametan birth in Kedungsana Village, Plumbon District, Cirebon Regency
Tidak perlu membuat tangga dari tebu, bisa pinjam
Etnografi Komunikasi Ritual Tingkeban Neloni dan Mitoni Studi Etnografi Komunikasi Bagi Etnis Jawa di Desa Sumbersuko
Summary
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, agama, dan kebudayaan. Kemajemukan masyarakat Indonesia itu ditandai oleh adanya kelompok bangsa (etnic group) yang mempunyai cara hidup (tradisi) atau kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat suku bangsanya sendiri-sendiri [14, 18, 20]. Bercocok tanam dan bahkan dalam segala aspek kehidupan kelompoknya yang di dalamnya terdapat norma-norma yang mengatur dan berlaku luas dalam kelompok tersebut. Kondisi masyarakat tidak lagi terisolir berdasarkan kawasan, dimana individu telah dapat bergaul dan berbaur dengan individu lainnya, telah pula menciptakan hubungan antar kebudayaan yang berbeda sehingga membentuk atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan (changes) dalam masyarakat [3]. Hal ini menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji, apakah perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan pola pikir atau karena ketidakmampuan budaya itu dalam menghadapi berbagai perubahan di sekitarnya. Data-data yang diperlukan dikumpulkan melalui teknik observasi dan wawancara mendalam kepada pelaku ritual, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lain-lain
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.