Abstract

Pendederan kerapu banyak dilakukan di bak-bak semen dan hatchery, tetapi usaha pendederan juga dapat dilakukan di laut dengan menggunakan karamba jaring apung (KJA) maupun di tambak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertumbuhan, dan kandungan nutrisi pada kerapu sunu yang dipelihara pada lingkungan berbeda yaitu di KJA, tambak dan bak hatchery. Benih ikan kerapu sunu berukuran panjang total 6,56±0,52cm dan berat 4,48±1,04 g dengan kepadatan 50 ekor/jaring dipelihara dalam jaring berukuran 1mx1mx1m dengan ukuran mata jaring 4 mm yang ditempatkan dalam KJA di laut (A), tambak (B) dan bak hatchery (C) sebagai perlakuan percobaan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan dan diulang 3 kali. Penelitian dilakukan selama 90 hari pemeliharaan, dan benih ikan kerapu sunu diberi pakan buatan komersial dengan kandungan protein 48%. Frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan pada lingkungan berbeda tidak berpengaruh terhadap sintasan dan pertumbuhan mutlak panjang total namun berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak bobot benih (P<0,01). Pertumbuhan mutlak benih terbaik pada pemeliharaan di bak hatchery yakni 23,12±2,91 g, KJA 8,43±2,13 g dan tambak 12,58±2,58 g. Kandungan protein benih ikan kerapu sunu tidak dipengaruhi oleh lingkungan pemeliharaan, namun kandungan kalori benih pada pemeliharaan di bak hatchery dan tambak lebih tinggi dibandingkan dengan yang di KJA. Benih ikan kerapu sunu yang didederkan dalam bak hatchery memiliki pertumbuhan bobot mutlak 1,84 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang di tambak atau 2,74 kali dari yang di KJA.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call