Abstract
Shallot productivity can be increased by taking into account the right fertilizer factor and the potential of the seeds used. The study of potassium and manure dosages and seed size were carried out to get the best treatment in increasing growth and yield. The study was conducted in the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, University of Riau, from February to April 2019, using a divided plot design. The main plot is the difference in seed size (> 5.0 - 7.5 and 2.5 - 5.0) g, subplots of doses of manure (0, 15, 30) ton.ha-1 and children of subplots (0 , 200, 400) kg.ha-1. The parameters observed were plant height, number of leaves, age of harvest, number of tubers per clump, diameter of tuber, tuber fresh weight and tuber dry weight, further tests used BNJ level of 5%. The results showed that the highest dry weight of tubers was obtained in the treatment of large seedlings (> 5.0 - 7.5 g) which were given 30 tons. ha-1 of manure and 400 kg.ha-1 of KCl, with an achievement of 4.1 tons.ha-1.
Highlights
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan jenis sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama sebagai bumbu penyedap masakan dan obat obatan
Parameter yang diamati tinggi tanaman, jumlah daun, umur panen, jumlah umbi per rumpun, diameter umbi, berat segar dan berat kering umbi per plot
KESIMPULAN DAN SARAN KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi perlakuan pupuk kalium 400 kg.ha-1 dan pupuk kandang ayam 30 ton.ha-1 pada penggunaan bibit berukuran >5,0-7,5 g, menunjukkan hasil yang lebih baik terhadap berat kering umbi dengan selisih mencapai 108,9% dibanding dengan perlakuan tanpa pemberian pupuk kalium dengan pupuk kandang ayam 15 ton.ha-1 pada penggunaan bibit berukuran >5,0-7,5 g
Summary
Penelitian dilaksanakan di lahan Inceptisol Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau Pekanbaru, pada bulan Februari sampai April 2019. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit bawang merah varietas Bima Brebes, pupuk kandang ayam, pupuk Urea, TSP dan KCl, Dhithane M-45 dan. Alat yang digunakan adalah cangkul, parang, garu, ajir, meteran, label, timbangan digital, gunting, pisau, mistar, gembor, tangki semprot, ember, tali rafia, jangka sorong dan kamera serta alat-alat tulis
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have