Abstract

Hutan mangrove merupakan vegetasi pantai yang memiliki karakteristik yang unik. Peran hutan mangrove selain ditinjau dari fungsi ekologinya yang membangun, juga diketahui memiliki nilai ekonomis yang mendorong kegiatan eksploratif, sehingga mangrove rawan terhadap perusakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap rehabilitasi dan pengelolaan hutan mengrove di Kelurahan Welai Timur dan Kelurahan Welai Barat Kabupaten Alor. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan dengan eksploratif dan pengambilan data menggunakan kuesioner, di analisis menggunakan analisis jalur (Path Analysis) SmartPLS. Hasil penelitian melalui Uji Path menggambarkan bahwa variabel yang memiliki nilai koefisien dan nilai T-hitung terbesar adalah aspirasi dan peran masyarakat terhadap rehabilitasi hutan mangrove dibandingkan dengan variabel kebijakan daerah terhadap aspirasi dan peran masyarakat, juga kebijakan daerah terhadap rehabilitasi hutan mangrove di Kelurahan Welai Timur dan Kelurahan Welai Barat.

Highlights

  • PENDAHULUAN Hutan mangrove merupakan vegetasi pantai yang memiliki karakteristik, tumbuh di daerah intertidal, jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir, daerahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun hanya tergenang pada saat pasang purnama, menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat, terlindung dari gelombang arus besar dan arus pasang surut

  • The role of mangrove forests in addition to their ecological functions that are constructive, is known to have economic values that encourage exploratory activities, so mangroves are vulnerable to destruction

  • The results of the research through the path coefficients test show that the variables that have the greatest coefficient and t-count values are the aspirations and role of the community in the rehabilitation of mangrove forests compared with regional policy variables on aspirations and roles, as well as regional policies on the rehabilitation of mangrove forests in Welai Timur Village and Welai Barat Village

Read more

Summary

Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan

Tempat penelitian yaitu kawasan hutan mangrove di Pesisir Kelurahan Welai Timur dan Kelurahan Welai Barat, dimana terbagi atas Sembilan stasiun penelitian secara acak. Peta lokasi penelitian terlihat pada Gambar 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Kelurahan Welai Timur dan Kelurahan Welai Barat merupakan 2 kelurahan diantara 175 desa/kelurahan di Kabupaten Alor yang memiliki wilayah berbatasan langsung dengan laut. Hasil penelitian menunjukkan vegetasi mangrove pada 9 stasiun di Kelurahan Welai Timur dan Kelurahan Welai Barat dengan total area plot sebesar 15700 m2 (1,57 Ha) di dominasi oleh jenis Rhizophora apiculata dengan kerapatan berkisar antara 18000 98000 Ind/Ha dan kerapatan paling rendah ada pada jenis mangrove Avicennia alba dengan kerapatan 22000 – 32000 Ind/Ha. Indeks nilai penting (INP) pada semua stasiun penelitian ada pada jenis Rhizophora apiculata dengan presentase berkisar antara 54,045-239,230%.

Kriteria Baik Baik Baik
Rehabilitasi mangrove
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call