Abstract
Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah suatu tanda dan gejala klinis adanya iskemia miokard yang merupakan suatu kegawatdaruratan kardiovaskuler, namun, keterlambatan pasien tiba di IGD masih sering terjadi. Keterlambatan tiba dihubungkan dengan faktor pengetahuan keluarga dan persepsi keluarga dalam mengenali tanda dan gejala SKA, dimana keluarga terdekat dengan pasien SKA menjadi salah datu komponen penting dari keterlambatan tiba pasien SKA dating ke IGD PJT RSUP Sanglah Denpasar. Tujuannya penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi keluarga dengan keterlambatan tiba pasien SKA Di IGD Pelayanan Jantung Terpadu RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, dan teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling dengan jumlah 292 keluarga pasien yang mengantar pasien SKA ke IGD PJT. Hasil yang diperoleh yaitu sebanyak 73,3% keluarga pasien tidak memiliki pengetahuan yang baik tentang gejala SKA dan terdapat 62,3% keluarga pasien memiliki persepsi bahwa gejala SKA yang dirasakan merupakan kelelahan akibat dari aktiftas sehari-hari. Dari analisa data diperoleh bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan persepsi keluarga dengan keterlambatan SKA dimana terdapat hubungan yang sedang antara penetahuan keluarga dan persepsi keluarga dengan keterlambatan tiba pasien SKA di IGD. Keluarga yang tidak mengetahui tanda dan gejela SKA dan persepsi keluarga bahwa gejala yang dialami pasien karena kelelahan, sehingga petugas kesehatan perlu memberikan penyuluhan kepada keluarga mengenai tanda dan gejala SKA, pola hidup sehat, dan pentingnya untuk datang ke IGD ketika tanda SKA dirasakan.
Highlights
Acute coronary syndrome (ACS) is a clinical sign and symptom of myocardial ischemia which is a cardiovascular emergency needs a quick and correct treatment for the patients
Delayed arrival caused by family knowledge factor and family perception in recognizing the ACS signs and symptoms
Result: The variable of family knowledge, the results of the contingency coefficient test P 0.000
Summary
214 (73,3%), keluarga pasien yang mengetahui SKA sebanyak 78 (26,7%). Variabel persepsi keluarga ditemukan bahwa mayoritas keluarga pasien beranggapan bahwa pasien mengalami kelelahan sebanyak 182 (62,3%), persepsi keluarga pasien bahwapasien mengalami nyeri dada sebanyak 73 (25%), persepsi keluarga pasien bahwa pasien mengalami nyeri ulu hati sebanyak 35 (12%) dan persepsi keluarga bahwa pasien mengalami setres sebanyak 2 (0,7%). Keterlambatan Tiba Pasien SKA Menurut Alfasfos, Darawad, Nofal, Samarkandi, & Abdulqader, (2016) menjelaskan bahwa pengetahuan, sikap, dan kepercayaan responden akan dapat mempengaruhi responden dalam mengambil keputusan untuk datang ke IGD ketika serangan SKA timbul. Hasil penelitian yang dilakukan terbukti bahwa keluarga pasien dengan SKA tidak memiliki pengetahuan sebanyak 195 responden dari 214 responden mengalami keterlambatan tiba di IGD. 2. Persepsi Keluarga Terhadap Keterlambatan Tiba Persepsi keluarga terdekat mengenai tanda dan gejala SKA sangat penting terhadap ketepatan dalam mencari pelayanan kesehatan terdekat, dari hasil penelitian sebanyak 219 keluarga responden mempersepsikan bahwa sakit yang dialami oleh pasien adalah penyakit bukan jantung melainkan kelelahan 182 responden (83,1%), nyeri ulu hati sebanyak 35 responden (16%) , dan setres 2 responden (0,9%). Seeking medical attention among Jordanian patients with acute myocardial infarction. Factors associated with pre-hospital delay in patients with acute myocardial infarction.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.