Abstract

The involvement of a handful of Chinese society in the political movement around 1963 in West Kalimantan is an interesting thing to study. They assembled in PGRS-Paraku organization which was originally an opposition movement to launch “Ganyang Malaysia”. But when the political map in Indonesia changed, PGRS-Paraku later declared a forbidden organization to be suppressed. This gave rise to a great conflict between Dayak and Chinese Communists. The Chinese that not a communist in land face of the impact. They had evacuated to safe places, especially in Singkawang. This incident resulted in the refugees have to start their lives over again due to leave their lives in the inland is sufficient before.

Highlights

  • The involvement of a handful of Chinese society in the political movement around 1963 in West Kalimantan is an interesting thing to study. They assembled in PGRSParaku organization which was originally an opposition movement to launch “Ganyang Malaysia”

  • The Chinese that not a communist in land face of the impact. They had evacuated to safe places, especially in Singkawang

  • Libertus Ahie pada tanggal 15 Januari 2009 Wawancara dengan Bong Kie Cau pada tanggal 6 Agustus 2009 Wawancara dengan Andrias Japri Pada

Read more

Summary

Upaya penumpasan dilakukan oleh militer serta bantuan dari masyarakat

Terjadinya perlawanan masyarakat Dayak dipicu oleh peristiwa terbunuhnya beberapa orang Dayak yang diduga pelaku pembunuhan adalah orang Cina komunis. Peristiwa ini menyebabkan masyarakat Cina yang ada di pedalaman diungsikan ke daerah pesisir. Keadaan ini menyebabkan mereka harus menyesuaikan dengan lingkungan baru. Banyak diantaranya yang hidup miskin karena kehilangan pekerjaan dan tempat tinggalnya di pedalaman. Pemukiman pengungsipengungsi itu pada umumnya menjadi pemukiman Cina miskin. Permasalahan etnis Cina di Indonesia setidaknya hingga masa reformasi sangat menarik untuk dikaji

Upaya etnis Cina untuk diakui sebagai
Kalimantan Barat dijadikan pangkalan militer utama untuk menghadapi
Soeharto diketahui oleh Letnan Jenderal
Paraku masuk ke hutan Kalimantan
Pangdam XII Tanjungpura juga mendatangi beberapa pemuka suku
Terjadi pembunuhan orang dayak yang tidak diketahui pembunuhnya di daerah
Para pemimpin Dayak menemui
Seluruh kepala kampung di Kewedanan
Mangkok Merah
Malaysia menyebabkan
Pemerintah mengirimkan militer ke Kalimantan Barat untuk menumpas
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.