Abstract

This paper aims to find out about the behavior of Acehnese ethnic voters in determining regional head candidates in accordance with the expectations of voters and the form of strategies used by regional head candidates in gaining sympathy from the people of Southwest Aceh. This research uses ethnographic methods. Research techniques with in-depth interviews and participatory observation of campaign teams, leaders and the community in the implementation of the 2017 elections. From the results of the study, the community chose regional head candidates based on vision and mission related to social welfare such as, empowering farming communities by cutting seed and fertilizer prices, or scholarships for underprivileged children. In getting the voices of the people of Southwest Aceh, prospective regional heads have strategies using cultural symbols such as traditional clothing, meukotop skullcaps, rencong, agamai and post bases. Then the candidates also make use of community groups such as the Koran and youth communities. With a strategy approach to cultural symbols and community groups, the candidates hope to gain the voice of the community and be able to provide knowledge to the younger generation about awareness of the cultural values of Aceh in the Southwest Aceh District.

Highlights

  • This paper aims to find out about the behavior of Acehnese ethnic voters in determining regional head candidates in accordance with the expectations of voters and the form of strategies used by regional head candidates in gaining sympathy from the people of Southwest Aceh

  • Aceh Barat Daya (Abdya) masih melihat kandidat mana yang memiliki kesamaan etnik

  • Pengaruh Program Rumah Pintar Pemilu Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Medan, PERSPEKTIF, 7 (2): 6065

Read more

Summary

Aceh dalam pemilihan kepala daerah di

Abdya masih melihat kandidat mana yang memiliki kesamaan etnik. Dengan melihat simbol budaya dan bahasa yang digunakan dalam membuat jargon kampanye. Biasanya etnik Aceh melihat pemakainan simbol budaya ataupun pakaian yang digunakan, karena dengan penggunaan simbol budaya tersebut, mereka serasa memilih saudara sendiri dan notaben tidak akan membuat program yang menyengsarakan masyarakat yang satu etnis. Kesamaan identitas etnik ini yang dimanfaatkan oleh beberapa kandidat kepala daerah dalam menghimpun ataupun mendapatkan suara dari masyarakat luas, terutama masyarakat yang satu etnis dengan calon tersebut, maka disebarluaskan isu putra daerah dan orang kito. Para kandidat akan membentuk tim kampanye (Tim Sukses) yang dapat memanfaatkan primordialisme ini untuk menggiring pemikiran masyarakat etnik Aceh atau etnik lainnya agar memilih kandidat yang mereka dukung, biasanya kandidat yang didukung dari Partai lokal Aceh yang menjadi satu-satunya partai politik yang mengharuskan kandidatnya menggunakan pakaian adat dan urang kito.

Pertarungan Pilkada di daerah Aceh ulama dimata etnik Aceh bukan saja
Dalam pemilihan Kepala Daerah Aceh
DAFTAR PUSTAKA
Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara
Masyarakat Tionghoa dalam Pemilihan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call