Abstract

Emosi yang tidak stabil sering terjadi pada ibu yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kehamilan, kesulitan dan kegagalan untuk beradaptasi selama periode kehamilan merupakan transisi stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara perceived stress yang dirasakan dengan sindrom depresi pada kehamilan trimester ketiga. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, sejumlah 72 peserta memenuhi kriteria inklusi hingga dianalisis. Pengukuran perceived stress menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale dan sindrom depresi diukur menggunakan Edinburgh Postnatal Depression Syndrome. Analisis statistik dilakukan untuk melihat korelasi antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi perceived stress tinggi sebanyak 75%, dan sindrom depresi sebanyak 37,5% pada ibu primigravida trimester ketiga. Terdapat ada perbedaan perceived stress antara kelompok depresi dan non-depresi; F = 5,787 (p = 0,019), dan terdapat perbedaan yang signifikan pada sindrom depresi F = 122,176 (p <0,001. Ada hubungan yang signifikan antara perceived stress dengan sindrom depresi pada ibu primigravida trimester ketiga kehamilan r = 0,386 (p <0,001). Kesimpulan: Semakin tinggi perceived stress secara signifikan berkorelasi dengan sindrom depresi pada ibu primigarvida trimester ketiga, dengan demikian penting untuk menurunkan perceived stress selama kehamilan sehingga sindrom depresi dapat dicegah.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call