Abstract

Proyek adalah serangkaian kegiatan yanggdilakukan secaraakhusus dalam waktuuyang terbatassuntuk mencapaiitujuanntertentu sejalan dengan tujuannprogram jangkaapanjang dan dengannharapan dapat mencapai hasil.yang terbaik.di masa yanggakan datang. Untuk proyekkkonstruksi, estimasi biayaamemegang peranannpenting dalam pelaksanaannproyek. RencananAnggarannBiaya (RAB), mempunyaiifungsiidan keunggulan lain yaitu pengendalian sumber bahan, tenaga.kerja, peralatanndan waktuupelaksanaannproyek sehinggaapelaksanaan kegiatan proyek.bernilai efektif. Banyakkmetode.yanggdigunakan dalam menghitunggRencana Anggaran Biayaadi Indonesia. Metodeeyang biasa digunakan sebagai acuan yaitu AHSP dan juga BOW. Kontraktor lokal memiliki acuan tersendiri dalam pembuatan metode tersebut. Maka dalam penelitian ini dilakukan perbandingan harga kontraktor lokal terhadap metode AHSP dan juga BOW. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui selisih hasil Rencana Anggaran Biaya yang paling ekonomis antara kontraktor lokal terhadap metode AHSP dan BOW. Penelitian tersebut dilakukan pada Pembangunan Gedung Pengadilan Tinggi di Denpasar. Untuk hasil dari penelitian ini terpusatkan pada bagian struktur gedung secara keseluruhan dari dasar hingga lantai 2. Didapatkan hasil rekapitulasi Rencana AnggarannBiaya dengan.nominal metodeeKontraktor sebesarrRp. 1,797,290,000.00, untuk Ahsp 2019 sebesar Rp. 2,280,855,000.00, untuk BOW sebesar Rp. 2,458,080,000.00. Sehingga dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kontraktor Lokal memiliki harga lebih ekonomis dibandingkan dengan metode AHSP dan BOW.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call