Abstract

Dalam lima tahun terakhir kemajuan teknologi informasi dan kemudahan fabrikasi seperti 3d printing mendorong tren do it your self berkembang pesat mulai dari pembuatan produk hingga ke material. Material diy adalah material yang dibuat oleh individu ataupun kolektif melalui proses pengolahan yang inventif. Salah satu material diy yang banyak diulik adalah material daur ulang yang banyak dikenal dengan material upcycle. Tuntutan pencemaran lingkungan di darat dan air mendorong manusia untuk bertanggung jawab dengan sampah yang dihasilkan dengan mencoba mendaur ulang limbah dan menjadikannya material yang dapat dipakai ulang. Dalam paper ini dua material yang dibahas adalah material daur ulang dari limbah cangkang telur dan limbah kantong plastik LDPE. Kedua material ini dibandingkan persepsinya dengan pendekatan material driven design (MDD). Dalam MDD, dimensi sensorial, interpretatif, afektif dan performatif material membentuk persepsi dan pengalaman orang akan sebuah material. Pendekatan ini dibutuhkan agar material limbah ini dapat keluar persepsinya sebagai limbah yang kotor dan terbuang menjadi material baru yang dapat diterima di pasar. Hasil dari kajian ini adalah rekomendasi bagi perancangan desain produk dengan material limbah cangkang telur dan limbah kantong plastik LDPE. Hal-hal yang perlu ditekankan dari material diy adalah ketidaksempurnaan yang ditandakan melalui pola, tekstur dan warna, karena hal ini tidak ditemui pada material buatan industri massal. Prinsip-prinsip desain seperti balance, contrast, emphasis, movement, pattern, rhythm, and unity/variety harus direncanakan dengan baik dalam pembuatan pola, tekstur dan warna, karena bila salah material diy dapat dipersepsikan negatif.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call