Abstract

Pendahuluan: Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Dalam pemeriksaan asam urat dapat diketahui untuk nilai normal kadar asam urat yaitu 2-7,5 mg/dl. Pemeriksaan kadar asam urat dapat dipengaruhi apabila terjadinya kerusakan pada sel, sehingga menyebabkan hemolisis, hemolisis dapat dipengaruhi oleh teknik pengambilan sampel pada tahap pra analitik yang tidak tepat. Sehingga hemolisis dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi dalam sel darah merah dibandingkan dengan serum atau plasma sehingga memberikan konsentrasi palsu. Penambahan reagen anti-Rh pada serum hemolisis bertujuan untuk mengikat hemoglobin saat eritrosit pecah. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat yang diperiksa pada serum non hemolisis, hemolisis dan serum hemolisis dengan penambahan reagen anti-Rh. Metode Penelitian: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Static group comparison. Hasil: perbedaan antara kadar asam urat pada sampel serum non hemolisis dengan sampel serum hemolisis sebesar 0,05 mg/dl atau 0,87%, dan sampel serum hemolisis dengan sampel serum hemolisis dengan penambahan reagen anti-Rh sebesar 2,43 mg/dl atau 37,46% sedangkan pada sampel serum non hemolisis dengan sampel serum hemolisis dengan penambahan reagen anti-Rh sebesar 2,38 mg/dl atau 36,91%. Uji analisis data menggunakan repeated ANOVA yang diperoleh p ≥ 0,000. Kesimpulan: terdapat peningkatan kadar asam urat pada serum hemolisis dan terdapat perbedaan signifikan antara kadar asam urat pada serum non hemolisis dan serum hemolisis terhadap serum hemolisis dengan penambahan reagen anti-Rh.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call