Abstract

Penggunaan teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi institusi perguruan tinggi untuk mencapai tujuan bisnis serta memberikan fasilitas yang baik pada kegiatan akademik. Sistem yang ada pada perguruan tinggi mempunyai bentuk karakter sistem tersendiri, untuk mengetahui apakah sistem yang ada sudah berjalan sesuai yang di harapkan maka perlu dilakukan pengukuran tingkat kematangannya. Dalam mengintegrasikan sebuah sistem yang baik dibutuhkan sebuah kerangka kerja dalam mengukur tingkat kematangan Teknologi Informasi nya. Pada penelitian ini dilakukan perancangan arsitektur menggunakan kerangka kerja Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) 4.1 dengan domain yang digunakan yaitu PO2 dan PO3. Tahapan pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan pengukuran kematangan Teknologi Informasi menggunakan COBIT 4.1 dengan melakukan penyebaran kuesioner berdasarkan pernyataan pada domain yang digunakan yaitu PO2 dan PO3. Kemudian dilakukan perhitungan nilai dari skala non-existent (level 0) sampai dengan optimised (level 5) serta memiliki gambaran akan kondisi yang diharapkan pada masa yang akan datang. Hasil pengukuran Kematangan Teknologi Informasi pada PO2 diperoleh sebuah nilai yaitu 2,35 yang kondisinya adalah level 2 atau repeatable (pengulangan) dan 2,59 pada PO3 kondisinya adalah level 3 atau defined (terdefinisi). Berdasarkan kondisi tersebut dapat dijadikan acuan bahwa sistem yang ada di salah satu universitas sudah berjalan dengan sesuai harapan namun perlu dilakukan pengembangan secara berkala

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.