Abstract
The purpose of this study is to analyze the effect of earnings management on corporate investment efficiency and to examine whether the corporate governance mechanism such as institutional ownership, the independence of the board of commissioners and the expertise of the board of commissioners be able to moderating those effects. The population in this study is manufacturing companies listed on the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI) during 2014-2016. This study uses purposive sampling method and unbalanced panel data regression. The results of this study indicate that earnings management has a significant negative effect on investment efficiency. The institutional ownership is able to weaken the negative relationship. The independence and expertise of the board of commissioners has no effect to moderate the negative relationship between earnings management and investment efficiency.
Highlights
The purpose of this study is to analyze the effect of earnings management on corporate investment efficiency and to examine whether the corporate governance mechanism such as institutional ownership, the independence of the board of commissioners and the expertise of the board of commissioners be able to moderating those effects
The population in this study is manufacturing companies listed on the Indonesian Sharia Stock Index (ISSI) during 2014-2016
The results of this study indicate that earnings management has a significant negative effect on investment efficiency
Summary
Teori keagenan menjelaskan bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) dalam mengelola sumber daya perusahaan (Jensen & Meckling, 1976). Menurut Hendriksen & Breda (2011), teori keagenan merupakan teori yang menjelaskan tentang keberadaan dua individu, yaitu agen atau manajer yang menjalankan tugas dari prinsipal atau pemilik modal dalam memaksimalkan hasil perusahaan. Perlu adanya komisaris independen yaitu komisaris yang berasal dari luar perusahaan dan tidak memiliki relasi keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham maupun keluarga dengan anggota dewan komisaris lainnya, direksi serta pemegang saham yang dapat mempengaruhi kemampuannya. Hasil dari penelitian Guner, Malmendier, & Tate (2008) menemukan bahwa perusahaan dengan dewan yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan lebih meningkatkan kebijakan perusahaan. Komisaris yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau dalam bidang keuangan cenderung lebih mengerti efek dari keputusan yang diambilnya dibanding yang tidak mengenyam pendidikan dalam bidang keuangan dan/atau akuntansi, sehingga fungsi pengawasan dapat memberikan solusi terbaiknya dan berjalan dengan efektif
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have