Abstract

Religious, for adults is a way of life and not just follow-up. But what about teenagers? Many psychologists say teens are investigating religion as a source of emotional and intellectual stimulation. Teens do not want to take for granted the religious material he hears. Teenagers will cultivate and then decide. In this process comes the significant roles of others who will direct the concept of religiousness in adolescents. Researchers want to see how the influence of reference groups and the environment in shaping and developing adolescent self-concept especially in adolescent religiousness.

Highlights

  • for adults is a way of life

  • Teens do not want to take for granted the religious material

  • In this process comes the significant roles of others who will direct the concept of religiousness in adolescents

Read more

Summary

Pembahasan Kerangka Pemikiran

Gambaran mengenai pemahaman keagamaan remaja, pembentukan dan perkembangan konsep diri remaja dalam kegiatan ceramah agama dan perilaku moral remaja di masyarakat setelah mengikuti ceramah agama, dapat diteropong lewat perspektif psikologi komunikasi, utamanya konsep diri, interpersonal communications approach. Dari empat faktor yang mempengaruhi kuat lemahnya intensitas minat keagamaan para remaja akhir hingga dewasa awal ini, peneliti tertarik untuk menelaah proses pembentukan dan perkembangan konsep diri remaja dalam kegiatan ceramah agama. Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentang diri sendiri. Julukan seperti ini dapat diganti setiap saat, tapi sepanjang kita mengidentifikasi dengan suatu kelompok, kelompok tersebut memberi kita sejumlah informasi lain yang kita masukkan ke dalam potret diri mental kita. Konsep diri mereka kerapkali menjadi tidak teratur untuk sementara waktu dan ini terjadi pada saat transisi dari peran anak ke peran orang dewasa (Erikson, 1968). Konsep diri positif ini cukup luas untuk menampung seluruh pengalaman mental seseorang, evaluasi tentang dirinya sendiri menjadi positif. Seperti yang dijelaskan Erich Fromm (1974), cinta pada diri sendiri adalah prasyarat untuk dapat mencintai orang lain

Bidang konsep diri positif menjadi modal yang lebih berharga
Pembentukan dan Perkembangan Konsep Diri
Jadi seseorang yang mempunyai
Pendekatan Sepanjang Rentang
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call