Abstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui peranan pemuda Karang Taruna Bunga Bakung dalam pembangunan di Desa Metun Sajau dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pemuda Karang Taruna Bunga Bakung dalam pembangunan di Desa Metun Sajau.Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Informan yaitu pengurus Karang Taruna, anggota Karang Taruna Bunga Bakung, Sekertaris Desa, pengurus Adat Desa Metun Sajau, dan Tokoh Masyarakat Desa Metun Sajau. Teknik pengumpulan data yaituobservasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitupengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan peran pemuda Karang Taruna Bunga Bakung dalam pembangunan di Desa Metun Sajau dapat dilihat dari pembangunan fisik diantaranya pembangunan sarana jalan, pembangunan rumah adat, pembangunan tribun lapangan, dan pembangunan sarana olahraga. Peran dalam pembangunan non fisik diantaranya menyampaikan pendapat saat rapat desa, menjaga keamanan dan ketertiban, dan pelestarian kesenian daerah.Kendala-kendala yang dihadapi Karang Taruna Bunga Bakung dalam pembangunan di Desa Metun Sajauyaitu keterbatasan dana, kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya komunikasi dan koordinasi dari pimpinan, sibuk karena pekerjaan, kurang tegas pimpinan organisasi Karang Taruna, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap peran dan fungsi Karang Taruna, dan kurangnya perhatian pemerintah desa
Highlights
The aim of the study was to determine the youth role of the Karang Bakuna Youth in the development of Metun Sajau Village and to find out the obstacles faced by the young people of the Karang Bakuna Bunga Bakung in the development of Metun Sajau Village
The results of the study show that the role of the youth of the Bunga Bakung Youth Organization in the development of Metun Sajau Village can be seen from the physical development including construction of road facilities, construction of traditional houses, construction of field stands, and construction of sports facilities
The constraints faced by the Flower Village Youth Organization in the development in Metun Sajau Village are limited funding, lack of facilities and infrastructure, lack of communication and coordination from the leadership, busy due to work, less assertive leadership of the Karang Taruna organization, lack of awareness of the village's role and function Taruna, and the lack of attention of the village government
Summary
Dalam kehidupan masyarakat setiap individu mempunyai peranan-peranan yang berbeda-beda. Interaksi dalam kelompok tersebut dituntut adanya peranan dari masing-masing individu yang saling bekerjasama untuk menyelesaikan masalah. “Peranan adalah konsekuensi atau akibat kedudukan atau status seseorang dalam menjalankan hak dan kewajiban. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, berarti dia menjalankan suatu peranan”. Dari dua pengertian peranan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan adalah perilaku dari status kedudukan untuk menjalankan apa yang menjadi hak dan kewajibannya. Sedangkan status itu merupakan suatu posisi atau kedudukan yang melekat pada diri seseorang dalam kelompok yang berperanan dapat menjalankan pekerjaannya. Status dan peranan merupakan dua aspek yang bersama-sama keberadaannya dapat ditunjukkan dengan perilaku yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain ataupun kelompok masyarakat. Di dalam masyarakat kita mempunyai status dan kedudukan sesuai dengan peranan sosial yang mesti dimainkan. Setiap orang menduduki status yang diharapkan dapat berperilaku mengikuti pola yang dibenarkan sesuai dengan peranannya
Sign-in/Register to view highlights & summary Sign-in/Register to access full text options 
Free) 
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Schedule a call
