Abstract

Biopore infiltration hole are hole made for run-off flow which if allowed to cause erosion and can remove the topsoil, causing soil fertility to be reduced. The use of biopori infiltration holes can be maximized by adding organic matters into the hope that in addition to absorbing water it can increase soil fertility. The liquid waste of tofu and meranti litter is an organic matters are used in this study, by adding organic matters to the biopori hole. This study aims to look at the effect of providing organic matters in the biopore hole derived from tofu and litter liquid waste on the value of pH, C-Organic, and post-mining CEC. This study was an experimental study in the field using a completely randomized design of one factor, namely organic matters with six levels, namely without organic matters and using 25 g, 50 g, 75 g, and 100 gr organic matters given to the biopori hole in incubation for one month later Soil samples taken were analyzed for pH, C-organic, and CEC. The results showed that the treatment only affected the soil's pH value. Organic material provided in the biopori hole is thought to have not completely decomposed, causing the soil around the biopori infiltration hole to remain acidic. The acidity of the soil is due to the gases produced during the decomposition process. Changes in soil pH ranged from 4.36 to 4.65 by administering 75g of organic matters from tofu liquid waste and meranti litter. This research is useful in post-mining land reclamation in increasing soil fertility, with the improvement of soil chemical properties such as pH will slowly improve the physical and biological properties of the soil so that it can be used as cultivation land.

Highlights

  • Lahan marginal umumnya merupakan lahan yang miskin unsur hara dengan ketersediaan air dan curah hujan terbatas, solum tanah tipis berada pada topogafi yang berbukit-bukit dengan produktivitas yang rendah (Hida, 2012)

  • Selama ini erosi dikendalikan dengan membuat lubang resapan biopori, dilahan pertambangan dan diperkotaanpun sudah menggunkan lupang resapan biopori karena air dapat diserap oleh tanah tanpa adanya run off yang berpotensi erosi dan menyebabkan kehilangan unsur hara tanah

  • Jurnal Agroekoteknologi FP USU Vol.[5].No., April 2017 (34): 256- 264

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di lahan pasca tambang PT. SILO Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan untuk lubang resapan biopori, dan di Laboratorium Lingkungan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru untuk analisis pH, KTK, dan COrganik sampel tanah. Data primer diperoleh dengan melakukan penelitian (eksperimental) dilapangan, dengan terlebih dahulu melakukan analisa pendahuluan kandungan limbah cair tahu dan serasah meranti. Penelitian dirancang menggunakan rancangan lingkungan RAK fakor tunggal yaitu bahan organik limbah cair tahu dan serasah daun meranti yang difermentasikan, selanjutnya diaplikasi dilapangan (lahan pasca tambang) pada lubang biopori dengan kedalaman lubang 30 cm. Setelah satu bulan bahan organik dibenam dalam lubang biopori sampel tanah diambil pada sekitar lubang perlakuan, tepatnya diareal sekitar lubang biopori dengan cara dibor menggunakan bor tanah. Tanah yang sudah diambil dianalisa di laboratorium untuk mengetahui pH, C-Organik, dan KTK tanah setelah aplikasi perlakuan bahan organik. EnviroScienteae Vol 16 No 3, November 2020 Hal. 439-445 dianalisis secara statistik mengunakan software SPSS Versi 20.0 mulai dari uji normalitas dan homogenitas, analisis ragam, sampai dengan uji beda setiap perlakuan kemudian akan diinterpretasikan sehingga mendapatkan kesimpulan untuk rekomendasi penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Kawasan Arboretum Universitas Riau
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call