Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai pembinaan kebajikan kewarganegaraan melalui program pendidikan karakter Budaya Sunda Bandung Masagi di SMPN 25 Kota Bandung ditengah dekadensi moral yang terjadi saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model studi kasus dengan teknik dan instrumen penelitian berupa wawancara dan observasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru serta siswa dengan total subjek wawancara 12 orang. Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini program dan perencanaan yang dilaksanakan telah sesuai dengan goals yang dituju dengan harapan dapat membina civic virtue (kebajikan warga negara) dan membentuk karakter terhadap peserta didik, adapun pembinaan yang dilakukan di SMPN 25 Kota Bandung bisa dinilai baik walupun tidak bisa dipungkiri tidak dapat dianggap secara keseluruhan sempurna hal ini tercermin dari partisipasi siswa yang secara umum relatif baik lebih lanjut terlihat dari keikutsertaan siswa dalam pelaksanaan program pendidikan karakter bandung masagi pada beberapa kegiatan. Program pendidikan karakter Bandung Masagi dengan empat pilar nilai-nilai filosofis kearifan lokal yaitu silih asih, silih asuh, silih asah, dan silih wawangi, diterjemahkan ke dalam ruang lingkup program yang mengintegrasikan aspek-aspek yang melekat pada setiap tahapan tugas perkembangan individu secara universal yang meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosi, bahasa, sosial, konsep diri, etika dasar, dan moralKata Kunci: Pendidikan Karakter, Civic Virtue, Bandung Masagi

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call