Abstract

Abstrak
 Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang didirikan oleh Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah yang diprakarsai oleh KH. A. Dahlan 18 November 1912 Miladiyah di Yogyakarta. Perjalanan bangsa ini erat kaitannya dengan Muhammadiyah. Kontribusi besar Muhammadiyah terhadap pembangunan bangsa tercermin dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Muhammadiyah dengan merujuk pada Al-Qur’an dan Sunnah sesuai dengan konteks sosial saat itu membawa perubahan yang signifikan baik bagi Indonesia. Pendidikan Muhammadiyah memiliki empat fungsi, yaitu : Pertama, pendidikan dan pencerdasan. Kedua, pelayanan masyarakat. Ketiga, dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, dan Keempat, lahan kaderisasi. Metode penelitian menggunakan referensi dari buku Al-Islam dan Kemuhammadiyahan untuk Perguruan tinggi Muhammadiyah beserta artikel dari open journal system. Temuan penelitian menunjukan bahwa dakwah Kultural Kecakapan Hidup Berbasis Pengguna Jasa AUM menggunakan pendekatan holistik dalam mengembangkan potensi individu dan masyarakat. Perluasan Tradisi Sosio-Ritual dalam Kehidupan Berbangsa dengan upaya untuk memperkaya dan memperbarui warisan budaya melalui kreativitas serta inklusivitas. Keunikan Perkembangan Persyarikatan di Daerah mencerminkan dinamika pemberdayaan masyarakat lokal melalui organisasi bersama. Indikator Sukses Persyarikatan dapat diukur dari sejauh mana organisasi mampu memobilisasi partisipasi aktif anggota, mencapai tujuan bersama, dan memberikan dampak positif pada masyarakat. Belajar dari Sukses Ranting dan Cabang menunjukkan pentingnya adaptasi, kepemimpinan yang efektif, dan kolaborasi dalam perkembangan organisasi. Pesaing Baru Muhammadiyah menunjukkan dinamika dalam konteks organisasi keagamaan sehingga persaingan dapat mendorong inovasi, peningkatan kualitas pelayanan, dan respons terhadap tuntutan masyarakat. Gerakan Budaya Dakwah Luar Ruang mencerminkan adaptasi strategis terhadap perkembangan zaman melalui pemanfaatan media sosial, seni, dan platform publik. Pembelajar Alternatif “Mletik” mencerminkan pendekatan inovatif dalam pendidikan yang menekankan pada pembelajaran berbasis pengalaman dan partisipatif. Reposisi Perempuan sebagai Simbol Modernitas mencerminkan perubahan paradigma dalam pandangan terhadap peran perempuan dalam masyarakat. Duet Kiai Dahlan dan Nyai Walidah mencerminkan sinergi antara nilai-nilai Islam dan semangat progresif dalam membangun Muhammadiyah.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.