Abstract

Desa Penujah, terletak di kecamatan Kedungbanteng, kabupaten Tegal adalah wilayah penghasil jagung dengan potensi limbah berupa batang, daun, dan bonggol jagung. Namun, limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal dan sering dibuang atau dibakar. Organisasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Gemar Tani” di desa tersebut memiliki peran penting dalam mendukung petani, namun menghadapi kendala dalam memasarkan produk pupuk kompos yang dihasilkan. Berdasarkan survey, permasalahan utama di Desa Penujah dan Gapoktan adalah minimnya pemanfaatan limbah jagung dan hambatan pemasaran produk kompos. Solusi diterapkan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pencerdasan dalam mengoptimalkan potens ilimbah jagung dan bernilai jual tinggi. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah meningkatkan pemanfaatan limbah jagung dalam pembuatan kompos dan perluasan pemasarannya. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan praktik kepada Gapoktan mengenai pembuatan kompos limbah jagung dan perluasan pemasaran melalui kegiatan pengadaan kemasan plastik 5 kg beserta alat impulse sealer serta koordinasi dengan pemerintah desa Penujah. Hasilnya sangat positif, yakni Gapoktan dapat memaksimalkan potensi limbah jagung, mampu mengemas produk kompos yang menarik minat pengecer, dan mendapatkan dukungan dari pemerintahan desa. Diharapkan langkah-langkah ini berkontribusi pada kesejahteraan desa Penujah dan kelangsungan produksi serta pemasaran kompos Gapoktan menjadilebihsukses di masa depan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call