Abstract

The low knowledge and skills of posyandu cadres in anthropometric measurements, from installing and measuring measuring instruments, weighing, measuring body length and height of toddlers to recording measurement results have an impact on inaccurate data collection and reporting of nutritional status. One of the contributing factors is the lack of counseling and training for posyandu cadres. Therefore, this community partnership program (PKM) provides solutions in the form of counseling and training on anthropometric measurements for posyandu cadres in West Cilandak Village. The knowledge and skills of cadres before and after the intervention were measured. The results of the analysis showed a significant increase in the average score of knowledge (11.13 to 14.67) and skills score (26.59 to 39.00) (p value = 0.001). This shows that counseling and training are effective in increasing the knowledge and skills of posyandu cadres.

Highlights

  • PENDAHULUAN Masalah gizi pada bayi dan balita seperti gizi kurang, gizi buruk dan anak pendek/stunting masih tinggi di Indonesia

  • Lebih dari tiga perempat responden (80%) memiliki pengetahuan baik dengan rata-rata skor 14,67

  • Gambaran Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014

Read more

Summary

Jurnal Solma

Fitriani et al | Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu target RPJMN yakni 17% di tahun 2019 (Kemenkes, 2011a). Namun harapan pemerintah untuk mendapatkan data yang akurat dari hasil pemantauan pertumbuhan di posyandu terbentur dengan rendahnya pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam melakukan pengukuran antropometri. Penelitian Sutiani (2014) di wilayah kerja Puskesmas Desa Lalang menunjukkan bahwa lebih dari separuh kader (66,1%) kurang terampil dalam pemantauan pertumbuhan, di mana masih banyak kader yang menimbang balita tidak dengan pakaian seminimal mungkin. Melihat masih rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan kader dalam hal pemantauan pertumbuhan di berbagai daerah di Indonesia, maka bukan tidak mungkin hal yang sama terjadi di Ibu Kota Jakarta. Melihat permasalahan tersebut maka sangat tepat apabila program kemitraan masyarakat ini membidik peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam pengukuran antropometri di Kelurahan Cilandak Barat Jakarta Selatan. Survei pendahuluan pada kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Keluarahan Cilandak Barat menunjukkan bahwa umumnya kader baru 1 kali mendapatkan pelatihan mengenai pengukuran antropometri. Rumusan inilah yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat dengan melatih kader posyandu yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam pengukuran antropometri

METODE PELAKSANAAN Desain Studi
Skor Total
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Subjek
Findings
Baik Kurang
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call