Abstract

The aimed of the research is to increasing students' understanding of the concept of the Linear Program, with the subject of research being the students of class XI IPA 2 of SMA Negeri 3 Langsa in the 2019/2020 Academic Year. The approach taken in this study is a qualitative approach using classroom action research design. The action is carried out in two cycles, the first cycle is the implementation of linear program learning material with the Guided Discovery Model assisted by Android Version of Geogebra software practiced by teacher, and the second cycle of implementing the Linear Program learning material with the Guided Discovery Model assisted by Android Version of the Geogebra software practiced by student. The data in this study were obtained by observation, questionnaires, and tests to the research object. Data obtained from observations and questionnaires were analyzed by means of qualitative analysis, while data obtained from tests were analyzed by quantitative analysis. The results showed that students' mastery of linear program material> 85% with an average final test result of 83.6.

Highlights

  • PENDAHULUANBelajar pada hakekatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku menjadi lebih baik (Mulyasa, 2002: 100).

  • Tugas terpenting guru adalah mengkondisikan lingkungan sehingga mendukung perubahan perilaku.

  • Hal ini berkaitan dengan pergeseran peran guru yang semula lebih sebagai pengajar dan sekarang menjadi fasilitator pembelajaran.

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku menjadi lebih baik (Mulyasa, 2002: 100). Tugas terpenting guru adalah mengkondisikan lingkungan sehingga mendukung perubahan perilaku. Hal ini berkaitan dengan pergeseran peran guru yang semula lebih sebagai pengajar dan sekarang menjadi fasilitator pembelajaran. Namun pada kenyataannya siswa seringkali menjadi korban dan dianggap sebagai sumber kesulitan belajar. Padahal kesulitan tersebut mungkin berasal dari luar diri siswa itu sendiri, misalnya proses pembelajaran yang berkaitan dengan kurikulum, cara penyajian materi pelajaran, dan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal ini dapat mengakibatkan kemampuan matematis serta sikap siswa terhadap matematika. Pembelajaran matematika menurut Russeffendi (1993:109) adalah kegiatan belajar mengajar yang sengaja dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dengan memanipulasi simbol-simbol dalam matematika sehingga menimbulkan perubahan perilaku. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinal, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan tebakan, serta bereksperimen

Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
Analisis Proses Inkuiri
HASIL DAN PEMBAHASAN
Refleksi Siklus ke-2
KESIMPULAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call