Abstract

Hiperbilirubinemia adalah peningkatan kadar bilirubin dalam darah, secara klinis di tandai dengan ikterus. Kondisi hiperbilirubinemia yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kernikterus yaitu keadaan kerusakan pada otak akibat perlengketan kadar bilirubin pada otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penurunan kadar bilirubin dengan penggunaan Billy Blanket pada neonates di RS X Jakarta. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik. Populasi penelitian ini berjumlah 60 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang berkaitan dengan karakteristik dan kadar bilirubin neonatus yang diperoleh melalui catatan rekam medik. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dari karakteristik dan penurunan kadar bilirubin neonatus yang mengunakan Billy Blanket. Responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (51,7%), responden dilahirkan pada usia kehamilan ≥ 37 minggu sebanyak 73,3%, responden berusia 2 hari sebanyak 40%, dan seluruh responden memiliki BBL≥2500 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar bilirubin setelah menggunakan Billy Blanket selama 24 jam dan 48 jam memiliki kadar bilirubin > 10g/dl sedangkan penggunaan Billy Blanket selama 72 jam menunjukkan 51,7% memiliki kadar bilirubin 5-10 g/dl. Penggunaan Billy Blanket dapat dipertimbangkan menjadi salah satu intervensi keperawatan sehingga asuhan keperawatan lebih optimal.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.