Abstract
This study aims to identify the Co-Management PSPBM, on review of socio-economic dynamics and conflict management of traditional fishermen, in the city of Bengkulu. The nature of this study used qualitative methods-phenomenalogis with research sites in the city of Bengkulu. Data collection techniques include collecting secondary data and primary data through the determination of the informants, observation, depth interviews, FGDs. Results of research found a patron-client relationships are still very dominating this region, and once the economy of social security for fishermen. Kinship relations are generally good. Social solidarity is still high but not a guarantee, and survival strategies of fishermen are still relatively traditional sort because only starting point on the sea fishing only and does not extend to other areas that still use of marine resources. Results of analysis of conflict in general can be seen conflict among fishermen that happened in the three study sites are: class conflict, or vertical conflict and agrarian conflict.
Highlights
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat (PSPBM) yang merupakan proses pemberian wewenang, tanggungjawab dan kesempatan kepada masyarakat untuk mengelola sumberdaya perikanannya sendiri telah menjadi populer pada saat ini
This study aims to identify the Co-Management PSPBM, on review of socio-economic dynamics and conflict management of traditional fishermen, in the city of Bengkulu
Pedoman Penulisan Jurnal Ekonomi Pembangunan FE Universitas Muhammadiyah Surakarta (v)
Summary
Penelitian dilakukan pada masyarakat nelayan di tiga kelurahan yaitu kelurahan Pasar Bengkulu kecamatan Sungai Serut, Kelurahan Malabero kecamatan Teluk Segara, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulau Baai kota Bengkulu, yang termasuk kedalam lingkungan kelurahan Sumber Jaya kecamatan Kampung Melayu kota Bengkulu. Pemilihan lokasi ini ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu memiliki sumber daya alam pesisir dan laut yang cukup potensial terutama perikanan laut/perikanan tangkap, dan lokasi tersebut merupakan tempat pendaratan/pelabuhan perikanan tangkap dan memiliki sarana TPI yang representatif dan merupakan lokasi dimana nelayan tradisional sering terlibat konflik penggunaan ruang dan sumberdaya. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan dengan mengambil sampel nelayan tradisional dan nelayan moderen yang tersebar di ketiga lokasi penelitian
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have